Memiliki Hubungan Erat, Indonesia Perlu Bangun Pusat Studi Ekonomi Tiongkok

- 4 Juni 2021, 17:30 WIB
Bendera Tiongkok - Para warga Negara Tiongkok justru merasa menolak dan tidak peduli dengan kebijakan pemerintah untuk melonggarkan izin 3 anak di sana.
Bendera Tiongkok - Para warga Negara Tiongkok justru merasa menolak dan tidak peduli dengan kebijakan pemerintah untuk melonggarkan izin 3 anak di sana. /Pixabay/glaborde7

Presiden China Foreign Trade Center Wang Runsheng, sebuah lembaga di bawah Kementerian Perdagangan Tiongkok, menyatakan bahwa salah satu cara Indonesia untuk mengatasi penurunan ekspor komoditas primer ke Tiongkok adalah dengan meneliti produk-produk yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Untuk menyeimbangkan pijakan ekonomi Tiongkok di Indonesia, pemerintah Indonesia perlu memiliki pemahaman yang tepat tentang bagaimana Tiongkok bekerja di luar negeri dan strategi yang mereka gunakan serta bagaimana memanfaatkan kebangkitan ekonomi.

4. Pemahaman budaya tidak cukup

Mempelajari budayanya saja tidak cukup untuk memahami Tiongkok.

Baca Juga: Varian Delta Covid-19 Sekarang Dominan di Inggris, Meningkat 5.472 Kasus dalam Seminggu

Dalam dunia sekarang ini, ekonomi adalah senjata bagi para pelaku hubungan internasional untuk mempengaruhi dan mencari keuntungan bagi negaranya.

Indonesia perlu mengkaji strategi dan pertumbuhan kemajuan ekonomi Tiongkok dengan memobilisasi ilmuwan terbaiknya untuk membantu pembuat kebijakan merumuskan kebijakan yang bermanfaat.

Selain itu, melihat pola kerja sama yang telah dibentuk Tiongkok dan strategi pembangunan ekonominya yang berhasil akan memberikan pengetahuan penting dan terkini tentang ekonomi terbesar kedua di dunia.

Baca Juga: Kembali Disalurkan, Berikut Syarat dan Cara Cek BLT PKH Kemensos yang Cair pada Bulan Juni 2021

Indonesia tidak cukup hanya mengandalkan pusat studi budaya untuk memahami Tiongkok dan gerakannya.

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: The Conversation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x