Memiliki Hubungan Erat, Indonesia Perlu Bangun Pusat Studi Ekonomi Tiongkok

- 4 Juni 2021, 17:30 WIB
Bendera Tiongkok - Para warga Negara Tiongkok justru merasa menolak dan tidak peduli dengan kebijakan pemerintah untuk melonggarkan izin 3 anak di sana.
Bendera Tiongkok - Para warga Negara Tiongkok justru merasa menolak dan tidak peduli dengan kebijakan pemerintah untuk melonggarkan izin 3 anak di sana. /Pixabay/glaborde7

Berikut uraian Muhammad Zulfikar Rakhmat yang ditulis bersama dengan Yeta Purnama dari Universitas Islam Indonesia, mengenai pentingnya membangun pusat studi ekonomi Tiongkok.

1. Belajar dari kesuksesan ekonomi Tiongkok

Pada era globalisasi saat ini ekspansi yang paling gencar adalah bidang ekonomi.

Baca Juga: 4 Olahan Berbahan Dasar Tepung Aci, Jajanan Harga Terjangkau dan Enak Jadi Camilan

Transformasi nyata Tiongkok telah kita saksikan sejak masa kepemimpinan Deng Xiaoping (1978-1989) yang sangat agresif dalam meningkatkan perekonomian dalam negerinya.

Untuk mencapai keuntungan ekonomi, Tiongkok membuat lima daftar strateginya, yaitu:

Pertama, modernisasi dengan pembangunan damai dan mempromosikan perdamaian dunia dalam pembangunan.

Baca Juga: Kylie Jenner Dikabarkan Sedang Memperluas Bisnis untuk Produk Perawatan Bayi

Kemudian, reformasi dan inovasi dalam mencari keuntungan bersama dan kerja sama yang dilakukan bersama negara lain.

Selanjutnya, berupaya pengembangan tergantung pada kekuatan mereka dalam membangun dunia harmoni yang berkelanjutan dan kemakmuran bersama.

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: The Conversation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x