Lelang Perdana di 2021, Ikan Tuna Sirip Biru Berhasil Terjual Rp2,7 Miliar di Jepang

6 Januari 2021, 14:15 WIB
Lelang Perdana di 2021, Ikan Tuna Berhasil Terjual Rp2,7 Miliar di Jepang, Foto Ilustrasi Ikan Tuna Sirip Biru.* /Facebook.com/@Buzzkini
 
PR CIREBON - Seekor Ikan tuna sirip biru berhasil dijual seharga 20,8 juta yen atau setara Rp2,7 miliar di Tokyo, Jepang.
 
Penjualan ikan tuna itu dilakukan dengan sistem lelang yang bertempat di pasar ikan Toyosu, Tokyo pada Selasa 5 Januari 2021.
 
Tuna yang berhasil dijual dengan harga Rp2,7 miliar itu merupakan ikan pertama yang dilelang di tahun 2021, dan lelang pertama juga setelah sebelumnya ditutup akibat Covid-19.
 
Baca Juga: Sentil Risma Lebih Berinovasi, Mardani Ali Sera: Masalah Tidak Bisa Selesai dengan Blusukan
 
Angka ini menurun drastis dari harga jual tuna tertinggi tahun lalu di lelang pertama Toyosu seharga 193 juta yen.
 
Salah satu penawar utama, Kiyomura Corp, mengatakan mereka menahan diri untuk tidak menawar tinggi tahun ini.
 
Mereka khawatir sejumlah besar pelanggan akan terdorong untuk berduyun-duyun ke restoran mereka karena lelang mahal untuk tuna berkualitas tinggi biasanya menarik perhatian media.
 
Baca Juga: Pentolan FPI Ogah Daftarkan Front Persatuan Islam ke Pemerintah, Ahmad Sahroni: Harus Jadi Perhatian
 
Pemerintah mengatakan, makan dan minum di luar rumah adalah salah satu penyebab utama infeksi virus corona.
 
Harga jual lelang tuna pertama berfluktuasi dari tahun ke tahun di Jepang, rekor tertinggi adalah tahun 2019 sebesar 333,6 juta yen.
 
"Penyebaran virus corona baru akan dapat diatasi setelah vaksin dan pengobatan bisa dijangkau banyak orang," kata Koh Ehara, presiden perusahaan grosir Tohto Suisan, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters pada 6 Januari 2021.
 
Baca Juga: Plasma Konvalesen Dipercaya Sembuhkan Pasien Covid-19, Satgas: Ikut Berperan Tekan Angka Kematian
 
" Hingga hari itu tiba, kami, sebagai satu tim dari semua yang ada di pasar ini, bertekad untuk terus menjaga kestabilan pasokan makanan segar tanpa gangguan," pungkas Koh Ehara.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler