Jelang Natal dan Tahun Baru, Mendag Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil

27 November 2020, 14:47 WIB
ilustrasi bahan pokok /Pikiran-rakyat.com

PR CIREBON – Tak terasa tahun 2020 akan segera berakhir, tahun yang penuh polemik ini akan mencapai titik puncaknya pada Desember. Sebelum pergantian tahun, biasanya akan ada perayaan Natal bagi umat kristiani yang juga menjadi hari libur nasional bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Jelang perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, pemerintah melalui Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memastikan harga bahan pokok dalam kondisi stabil dan pasokannya tercukupi.

"Secara umum, harga bapok (bahan pokok) di Bali, khususnya Pasar Badung relatif stabil dan pasokannya cukup. Kenaikan harga hanya terjadi untuk komoditas daging ayam ras yang naik 8 persen menjadi Rp38.000 per kg dari Rp35.000 per kg," kata Mendag lewat konferensi pers secara virtual, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari ANTARA.

Baca Juga: Polres Jakarta Utara Tetapkan 2 Tersangka Kasus Prostitusi Online Artis Bawang Putih Berkulit Merah

Dalam kunjungannya ke Pasar Badung, Bali, Mendag melakukan tinjauan untuk mengantisipasi permintaan, khususnya menjelang hari Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

Di Pasar Badung, beras medium dijual dengan harga Rp11.000 per kg, beras premium Rp12.000 per kg, gula pasir Rp13.000 per kg, minyak goreng curah Rp12.000 per liter, minyak goreng kemasan Rp14.000-15.000 per liter, dan terigu Rp9.000 per kg.

Selanjutnya, telur ayam ras Rp24.000 per kg, bawang merah Rp30.000 per kg, bawang putih Rp25.000 per kg, cabai merah keriting Rp30.000 per kg, cabai merah besar Rp30.000 per kg, cabai rawit merah Rp35.000 per kg, dan daging sapi Rp110.000 per kg.

Baca Juga: Sesuai Instruksi Presiden, Luhut Minta Kementerian KKP Tetap Kondusif Jalankan Kewajiban

Dalam kesempatan tersebut, Mendag juga menegaskan bahwa Kementerian Perdagangan akan terus melakukan penguatan pasar rakyat, baik fisik maupun nonfisik.

Mendag menjelaskan, salah satu upaya nonfisik melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di pasar rakyat, terutama pedagang melalui program sekolah pasar.

"Sekolah pasar merupakan salah satu upaya revitalisasi nonfisik yang dilakukan Kementerian Perdagangan sebagai media pembelajaran bagi pedagang yang bertujuan untuk menambah pengetahuan serta kompetensi pedagang. Selain itu, sekolah pasar menjadi momen untuk para pedagang agar selalu menjaga protokol kesehatan di pasar rakyat," kata Mendag.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Satgas: Mendekati Libur Akhir Tahun, Masyarakat Belajar dari Pengalaman

Ia menyampaikan, sekolah pasar merupakan salah satu program Kementerian Perdagangan dalam menggiatkan pasar rakyat.

Program sekolah pasar dirancang untuk mendekatkan fasilitas perbankan kepada pedagang. Selain itu, program ini dirancang agar pedagang pasar rakyat dapat menerapkan pola hidup bersih, menjaga lingkungan, menata dagangan dengan baik, melayani konsumen dengan ramah sehingga dapat bersaing dengan pasar modern, serta dapat meningkatkan perekonomian daerah.

"Kami mendorong pemerintah daerah dapat menduplikasi program ini di pasar rakyat wilayahnya. Program sekolah pasar memerlukan dukungan pemerintah daerah dan para pemangku kebijakan lainnya agar berkembang lebih cepat," ungkap Mendag.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler