12 Tips Menulis Naskah Bagi Pemula ala Fiersa Besari, Matikan Ponsel Salah Satunya

2 November 2020, 13:59 WIB
Penulis buku dan penyanyi Fiersa Besari. /

 

PR CIREBON - Fiersa Besari, namanya cukup terkenal saat ini sebagai salah satu idola kaum muda yang sedang galau atau patah hati, lantaran lagu-lagu karya ciptaannya yang bertema kisah cinta.

Pria asal Bandung ini dikenal sebagai musisi dan penulis lagu. Selain itu, dirinya kerap kali melakukan hobinya yaitu mendaki gunung, seperti terlihat di akun Youtube Fiersa Besari.

Namun tak disangka, Musisi yang akrab dipanggil Bung Fiersa ternyata memiliki bakat menulis buku dan saat ini karyanya sudah tersebar di tanah air.

Baca Juga: Akibat Pengadaan Vaksin Covid-19, Mensos Juliari: Bansos 2021 akan Berkurang

Adapun buku yang sudah di hasilkan oleh Fiersa yaitu 'Garis Waktu', 'Konspirasi Alam Semesta', 'Catatan Juang', 'Sebalas,Sebelas', 'Arah Langkah' dan 'Tapak Jejak'.

Sebagai seorang penulis buku best seller, dirinya memaparkan kiat-kiat dalam menulis naskah dari awal sampai akhir menulis naskah.

Dilansir dari akun Youtube Fiersa Besari yang diunggah pada 7 April 2018, berikut kiat-kiat menulis naskah ala Fiersa Besari:

Baca Juga: Aksi Demo Diprediksi Tingkatkan Covid-19, Pakar: Menghasilkan Lonjakan Pasien Positif

1. Sebelum menulis naskah selalu siapkan buku tulis dan pulpen atau aplikasi notes pada handphone.

Hal ini cukup penting sebagai sarana menulis ide-ide yang didapatkan secara spontan, karena ide bisa saja didapatkan dimana pun, kapan pun dan dari siapa pun.

Kekeliruan yang sering dilakukan sebelum menulis naskah yaitu kita merasa selalu ingat dengan ide-ide yang terlintas di benak kita.

Baca Juga: Beri Pesan pada Macron dalam Bahasa Prancis, Neno Warisman: Sebagai Muslim Kami Ingin Anda Tahu

2. Pastikan alasan tokoh, konflik dan penyelesaian cerita matang.

Ketika kita sudah yakin bahwa ide tersebut akan menjadi sebuah naskah pastikan alasan tokoh, konflik dan penyelesaian masalahnya matang, agar pembaca dapat merasa terikat.

Menurut Fiersa berbagai macam komponen dalam sebuah novel itu penting, namun lebih penting yaitu tiga hal yang telah disebut kan.

Baca Juga: Dikenal Sebagai 'Presiden Akal Sehat', Rocky Gerung Ungkap Alasan Dirinya Getol Membela Suara Rakyat

Tanpa ada alasan yang kuat, konflik yang kuat dan penyelesaian yang bagus, pembaca tidak akan tertarik membaca novel yang kita buat, karena pembaca merasa tidak ada keterikatan.

3. Jangan lupa lakukan riset sebelum menulis naskah, agar latar tokoh terasa nyata.

Jika ingin menampilkan latar belakang tokoh yang terasa nyata, maka kita diharuskan mendalami latar belakang tokoh tersebut.

Baca Juga: Tanggapi Jubir Presiden Soal Jakarta, Refly Harun: Menonjolkan Nama Jokowi Itu agak Berlebihan

Fiersa mengatakan tidak perlu ragu dalam melakukan riset latar belakang di sebuah tempat, atau jika kalian tidak punya waktu yang luang bisa melakukan riset dengan cara mecari lewat mesin pencarian Google.

4. Matikan ponsel dan berhenti chatting sebelum memulai menulis naskah.

Hal ini dilakukan agar terhindar dari notifikasi-notifikasi yang ada pada ponsel dan menurut Bung Fiersa itu cukup mengganggu jika kita ingin serius dalam menulis naskah.

Baca Juga: Penghargaan Jakarta untuk Anies atau Jokowi, Refly Harun Beri Tanggapan Soal Kinerja para Gubernur

5. Carilah ruangan yang cukup sunyi atau gunakan earphones sebagai peredam.

Sebenarnya di lingkungan yang bising pun bisa dilakukan asal tidak ada dialog yang mengusik, tapi jika keramaian tidak bisa terhindarkan, bisa gunakan earphones dengan lagu-lagu instrumental yang menenangkan.

6. Ketika sedang asyik menulis dan sudah terfokus untuk itu, jangan sekali sekali memikirkan apa yang bagus dan yang buruk secara berlebihan.

Baca Juga: Kabar Baik, Gelombang 11 Kartu Prakerja Dibuka, Berikut Syarat Wajib Diketahui Sebelum Mendaftar

Menurut Fiersa, hal ini dapat membuat kita akan terhenti dalam menulis dan justru memikirkan hal-hal yang tidak peting, seperti mengganti cerita.

7. Berhenti menjadi editor bagi diri sendiri ketika masih sibuk menulis

Tentunya pekerjaan ini dapat membuang tenaga kita, karena ketika kita sedang menulis dan melihat ada sesuatu yang kurang, pasti akan kembali ke halaman sebelumnya untuk mengedit.

Baca Juga: Jakarta Mendapat Penghargaan, Refly Harun: Kita Harus Bahu-membahu dalam Membangun Kualitas Hidup

8. Jika terkena writers block atau kondisi ketika kita sudah tidak dapat menulis apa pun tutup sejenak gadget atau laptop untuk beristirahat sejenak.

Kondisi ini menandakan reaksi otak kita sudah lelah, karena telah berpikir terus menerus dan ketika kita dalam kondisi ini dipaksakan terus menulis, maka yang ada kita akan menilai seluruh naskah yang ada jelek.

9. Ketika naskah sudah selesai ditulis, baca ulang dari awal dan jangan malas. Ini merupakan hal terpenting, karena disini kita dapat memulai proses koreksi.

Baca Juga: 272 Jemaah Umrah dari Indonesia Tiba di Jeddah, KJRI Menyambut Baik Kedatangan Tamu Allah

10. Tutup naskah untuk proses pengendapan, menurut Fiersa proses pengendapan ini dapat memakan waktu hingga tahunan, tapi paling cepat itu satu bulan.

Hal ini dilakaukan agar dapat membaca hasil tulisan naskahmu secara segar dan dapat mengoreksi lebih dalam apa saja yang perlu dibuang.

11. Jangan ragu atau malu untuk memebacakan naskah pada orang lain, setidaknya pada ornag-prang terdekat.

Baca Juga: Prihatin Atas Tindakan Macron, PKS Sebut yang Menghina Rasul akan Mendapatkan Azab dan Musibah

12. Jangan ragu mengirim naskah kepada penerbit atau dibagikan di sosial media. Ini merupakan tujuan utama kita dalam membuat suatau cerita atau naskah, yaitu agar dapat dibaca oleh orang banyak.***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Tags

Terkini

Terpopuler