Avraham mengatakan, modus dalam menjalankan peretasan tersebut, para korban akan dikirimi pesan email yang tampaknya kosong melalui aplikasi Mail yang memaksa crash dan reset.
Modus itu membuka pintu bagi peretas untuk mencuri data lain pada perangkat, seperti foto dan detail kontak.
ZecOps mengklaim, kerentanan memungkinkan peretas untuk mencuri data dari iPhone dari jarak jauh meskipun mereka menjalankan versi terbaru iOS.
Baca Juga: Keluarkan Surat Edaran Terkait Bulan Ramadhan, Wali Kota: Kami Sayang Masyarakat Cirebon
Dengan sendirinya, kelemahan tersebut dapat memberikan akses ke apa pun yang dapat diakses melalui aplikasi Mail, termasuk pesan rahasia.
Avraham, mantan peneliti keamanan Angkatan Pertahanan Israel mengatakan, ia curiga bahwa teknik peretasan adalah bagian dari rangkaian program jahat.
Namun sisanya belum ditemukan, yang bisa memberi akses penyerang dari jarak jauh. Lagi-lagi Apple menolak mengomentari dugaan itu.
Baca Juga: Update Corona Kamis, 23 April 2020: Jelang Ramadhan, Kasus di Negara Muslim Malah Melonjak
ZecOps menemukan teknik peretasan aplikasi Mail digunakan terhadap klien pada tahun lalu.
Avraham menggambarkan klien yang ditargetkan perusahaan teknologi Fortune 500 Amerika Utara, tetapi menolak untuk menyebutkannya.