"Ternyata Pak Nadiem tidak bisa menjawab," katanya.
Selain itu, Retno khawatir akan ada komersialisasi pendidikan karena konsep merdeka belajar merupakan cikal bakal dari POP.
Baca Juga: Polemik POP Dianggap Tidak Bijak, Din Syamsudin Salahkan Jokowi yang Angkat Nadiem Jadi Menteri
Retno mengungkapkan, merdeka belajar merupakan sebuah merek dagang yang dimiliki sebuah perusahaan yang salah satu petinggi perusahaan tersebut saat ini menjadi pembisik Nadiem Makarim.
Ia menambahkan bahkan keluarga pahlawan Nasional yang meletakkan dasar pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, tidak pernah mengomersialkan konsep pendidikan yang saat ini menjadi dasar dari konsep merdeka belajar.
Retno menyarankan Nadiem segera menghentikan program-program yang mengarah pada kapitalisasi pendidikan.
Baca Juga: Miliki Kritik Terselubung Terhadap AS, Tiongkok dan Rusia Bekerjasama Deklarasikan Perang Informasi
Menurutnya, pendidikan merupakan hal dasar yang harus dipenuhi oleh negara pada semua rakyatnya, karena hal tersebut sulit dipenuhi bila pendidikan menjadi mahal.
KPAI, selanjutnya, meminta Nadiem Makarim fokus mengevaluasi pendidikan jarak jauh di masa pandemi Covid-19 dengan kurikulumnya.
Berdasarakan hasil evaluasi KPAI, program tersebut cukup bermasalah dan menuai banyak keluhan, sehingga harus segera diselesaikan.