"Mudah-mudahan pemotongan UKT dua semester ini bisa meringankan mahasiswa. Harapan kami wabah ini segera berlalu dan kehidupan (perkuliahan) menjadi normal kembali," ujarnya.
Baca Juga: Mitos atau Fakta: Dosa Kejahatan di Bulan Ramadhan Berlipat Ganda Layaknya Pahala
Sementara itu, Universitas Brawijaya juga memberikan kemudahan bagi mahasiswanya yang kurang mampu.
Universitas Brawijaya memberikan subsidi pulsa sebesar Rp100 ribu per mahasiswa untuk melancarkan kegiatan perkuliahan daring.
Rektor UB Prof Dr Nuhfil Hanani mengatakan, subsidi tersebut diperuntukkan bagi mahasiswa tidak mampu.
Baca Juga: Motor Matic Bekas Masih Diburu di Tengah Covid-19, Harga Murah Dibanderol Rp 2-5 Jutaan
"Langkah yang pertama kita lakukan adalah mengecek jumlah mahasiswa tidak mampu," ucapnya.
Berdasarkan data yang ada sekitar 12.000 mahasiswa UB berkategori tidak mampu. Namun, bentuk subsidi tersebut tidak langsung diberikan dalam bentuk uang karena itu justru akan menyalahi aturan pertanggungjawaban.
Nuhfil menambahkan, pihaknya akan bekerja sama dengan provider, seperti XL, Telkomsel, dan Indosat, untuk melakukan pengisian pulsa.
Baca Juga: Kalahkan Hawa Nafsu, Berikut 5 Trik Cepat Redam Emosi di Bulan Ramadhan