PR CIREBON - Respon yang oleh sejumlah publik dinilai tidak biasa dari Pemerintah kepada Habib Rizieq Shihab (HRS) dan Anies Baswedan terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan menjadi perbincangan menarik dalam talkshow Mata Najwa yang tayang pada Rabu, 18 November 2020 sebagaimana dikutip dari kanal youtube @Najwa Shihab.
Dalam talkshow tersebut politisi Gerindra, Fadli Zon dan Ketua DPP FPI, Slamet Maarif menyebut ada sentimen dari pemerintah kepada Habib Rizieq Shihab dan Anies Baswedan, sehingga kasus soal dugaan pelanggaran protokol kesehatan direspon secara berlebihan.
Sampai ada intruksi presiden, sampai dua Kapolda dicopot, itu kenapa sampai begitu? Ada apa? Ini menurut saya membuat kegaduhan baru”tanya Fadli Zon.
Baca Juga: Lantik 8 Kapolda Baru, Kapolri Minta Jaga Netralitas dan Protokol Kesehatan Selama Pilkada
Menanggapi hal tersebut, Tenaga Ahli Utama Kantor Kepresidenan (KSP), Dany Amrul Ichdan membantah adanya sentimen dan perlakuan berbeda dari pemerintah. Dany mengatakan justru sebenarnya Negara sangat menghargai dan menghormati ulama, apalagi ulama yang dicintai oleh masyarakat.
Bagaimana bisa disebut sentimen? Ulama itu pewaris para Nabi, Negara itu tidak pernah ada masalah dengan para ulamakata Dany.
Namun, Slamet Maarif dari pihak FPI sendiri tidak merasakan seperti apa yang dikatakan oleh Dany tersebut. Slamet justru merasa diperlakukan secara tidak adil oleh pemerintah.
Baca Juga: Penuhi Panggilan Bareskrim Polri, Ridwan Kamil: Dimintai Keterangan saja, Klarifikasi
Ada sebuah perlakuan yang berbeda dari perlakuan yang sekarang dengan yang lalu lalukata Slamet.