PR CIREBON - Politikus Gerindra Fadli Zon menyesalkan adanya upaya pemanggilan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, oleh aparat kepolisian atas terjadinya kerumunan yang terjadi belum lama ini.
Pasalnya hal tersebut terjadi usai deretan peristiwa tentang Habib Rizieq Syihab usai, barulah terjadi pemanggilan dan sebagainya.
Berbeda dengan acara yang di gelar diluar DKI Jakarta yang menimbulkan banyaknya kerumunan namun dinyatakan dilindungi oleh UU.
Belum lama ini pun di daerah Solo telah terjadi kerumunan massa atas Pilkada 2020, tepatnya kerumunan massa yang dibuat oleh Gibran Rakabuming Raka, tetapi tidak ditindak malah dinyatakan telah dilindungi oleh Undang-undang.
Baca Juga: Diduga Ada Politisasi Agama di Reuni 212, Pengamat: Sentimen Tarik Simpati, Menangkan Kelompok
Namun kerumunan yang disebabkan oleh Habib Rizieq Syihab malah menimbulkan kontroversi hingga terjadi pemanggilan untuk kepala daerah
Hal tersebut pun membuat Wakil Ketua Umum DPP Gerindra ini heran kenapa pemanggilan terhadap kepala daerah baru dilakukan ketika Habib Rizieq Shihab datang ke Tanah Air. Selain itu, ia menyayangkan upaya pencopotan dua kapolda atas kerumunan tersebut.
“Kenapa baru sekarang dipermasalahkan? Kenapa Pilkada tidak? Kenapa baru sekarang sampai Kapolda dicopot, lalu ada pidato-pidato seolah akan ada pemberontakan,” ujar Fadli Zon, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Twitter program mata Najwa, Kamis 19 November
“Kenapa baru sekarang dipermasalahkan? Kenapa Pilkada tidak? Kenapa baru sekarang sampai Kapolda dicopot, lalu ada pidato-pidato seolah akan ada pemberontakan. Ini menimbulkan kegaduhan baru,”kata Politikus Partai Gerindra Fadli Zon. #MataNajwaPilahPilihUrusPandemi— Mata Najwa (@MataNajwa) November 18, 2020
Eks Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 ini mengatakan, sikap tegas Istana kepada jajaran dibawahnya tentu menimbulkan suatu kegaduhan baru.
“Ini menimbulkan kegaduhan baru,” tegasnya.