PR CIREBON - Melihat kondisi terkini gunung Merapi yang semakin menunjukkan tanda-tanda letusan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta bertindak cepat.
BPBD Kabupaten Sleman telah menyiapkan 12 barak pengungsian yang berada 10 kilometer lebih dari puncak Gunung Merapi bagi warga yang membutuhkan tempat mengungsi guna menghindari dampak letusan gunung tersebut.
Barak pengungsian yang sudah disiapkan antara lain Barak Gayam, Barak Kiaran, Barak Plosokerep, Barak Purwobinangun, Barak Girikerto, Barak Pondokrejo, Barak Umbulmartani, dan Barak Tirtomartani.
Baca Juga: Lantik 8 Kapolda Baru, Kapolri Minta Jaga Netralitas dan Protokol Kesehatan Selama Pilkada
"Saat ini 12 barak pengungsian dengan radius lebih dari 10 km tersebut sudah siap digunakan, sehingga jika ada peningkatan aktivitas Merapi dan BPPTKG memberikan rekomendasi warga harus mengungsi, semua sudah siap," kata Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Kabupaten Sleman Joko Lelono, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara pada Jumat, 20 November 2020.
Selain itu, Joko menjelaskan, pengungsian warga yang tinggal di dalam kawasan rawan bencana erupsi Gunung Merapi, akan dilakukan setelah ada instruksi dari Kepala Pelaksana BPBD Sleman berdasarkan rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
"Perintah pengungsian satu komando oleh Kalak (Kepala Pelaksana) BPBD atas rekomendasi dari BPPTKG. Saat ini warga yang sudah diungsikan merupakan kelompok rentan dari wilayah yang rawan bencana erupsi sesuai rekomendasi," katanya.
Baca Juga: Lantik 8 Kapolda Baru, Kapolri Minta Jaga Netralitas dan Protokol Kesehatan Selama Pilkada
Joko mengatakan bahwa BPBD sudah punya data warga kawasan rawan bencana erupsi Merapi atau KRB III Merapi. Menurutnya, data diambil dari hasil survei langsung di lapangan, mulai dari wilayah barat hingga timur.