Network
PR CIREBON - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) di Jakarta pada Senin 16 November 2020, mengatakan jutaan keluarga Indonesia masih menghadapi masa-masa sulit akibat pandemi dan resesi ekonomi. Oleh karena itu, bagi masyarakat yang ke depannya harus menjalani vaksinasi mandiri, pemerintah harus memastikan bahwa harga vaksin benar-benar terjangkau oleh semua kalangan.
“Tak hanya faktor harga terjangkau, mereka yang menjalani vaksinasi mandiri juga harus diberi kemudahan akses memperoleh dan membeli vaksin. Penyebarluasan atau sosialisasi informasi tentang distribusi vaksin menjadi sangat penting dan harus menjangkau semua kalangan," ujarnya, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.
Sedangkan, sebanyak 210 juta orang harus membayar sendiri untuk mendapatkan vaksin Covid-19, karena hanya 60 juta orang yang menerima vaksinasi bersubsidi, dengan asumsi jumlah penduduk 270 juta.
Baca Juga: Alami 91 Kali Gempa Guguran, Berikut Status Gunung Merapi Hari Ini Berdasarkan BPPTKG Yogyakarta
Ketua DPR RI ke-20 mengatakan, saat ini Satgas Penanganan Covid-19 sedang merancang dua skema vaksinasi, yaitu vaksinasi bersubsidi dan vaksinasi mandiri.
"Masalahnya, hingga kini belum ada kepastian tentang harga vaksin. Pemerintah bersama produsen vaksin Corona harus sesegera mungkin menetapkan harga vaksin. Informasi tentang harga vaksin menjadi penting agar masyarakat mulai bersiap dengan menyisihkan penghasilan masing-masing," tambahnya.
Faktor utama yang tidak boleh diabaikan oleh pemerintah adalah kondisi perekonomian masyarakat saat ini. Pendapatan jutaan keluarga Indonesia telah terhimpit oleh krisis kesehatan yang hampir setahun terjadi.
Baca Juga: Pencuri Sepeda di Jakarta Berhasil Ditangkap, Waspada Rumah Minim Pengawasan Kerap Jadi Incaran
Dia menegaskan, harga vaksin Covid-19 harus benar-benar terjangkau bagi semua kalangan.
‘"Sudah sangat jelas bagi kita semua bahwa tekanan akibat pandemi yang berlanjut dengan resesi ekonomi sekarang ini benar-benar membuat sebagian besar masyarakat dalam kondisi serba sulit," ujarnya.
