Bercerita Uji Coba Vaksin Covid-19 Pfizer, Relawan Sebut Kondisi Awalnya Seperti Orang Mabuk Berat

- 12 November 2020, 09:10 WIB
Vaksin Covid-19.*
Vaksin Covid-19.* /


PR CIREBON – Sejumlah sukarelawan yang mengambil bagian dalam uji coba vaksin virus Corona Pfizer mengatakan bahwa mereka merasa seperti mabuk berat, menurut laporan.

Lebih dari 43.500 orang di enam negara yang mengambil bagian dalam uji coba fase tiga oleh perusahaan raksasa farmasi tersebut tidak pernah diberi tahu apakah mereka disuntik dengan vaksin atau plasebo dalam tes ganda.

Tetapi beberapa mengatakan mereka percaya mereka menggunakan obat itu karena sakit kepala, demam dan nyeri otot yang mirip dengan suntikan flu atau pemulihan dari malam yang berat.

Baca Juga: Menolak Adanya Intervensi Proses Hukum HRS, DPR RI: Jangan Ada Persepsi Polisi Sengaja Kriminalisasi

Seorang relawan bernama Texan Glenn Deshields, 44, mengatakan gejala mabuk beratnya segera sembuh, dan dia kemudian mengambil tes antibodi yang hasilnya positif.

Dia mengatakan bahwa dia sangat gembira dengan berita bahwa tes menunjukkan vaksin itu 90 persen efektif, dan membandingkannya dengan keadaan akhir pada peperangan.

"Kakek saya, salah satu kenangan pertamanya adalah lonceng yang berbunyi saat Perang Dunia I berakhir," kata Deshields, dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari New York Post.

Baca Juga: Kondisi Gunung Merapi Semakin Mengkhawatirkan, Terjadi 33 Kali Gempa Vulkanik dan 45 Kali Guguran

“Itu adalah perang yang mengerikan dan hal-hal yang mengerikan terjadi dan orang-orang senang itu berakhir. Dalam pikiranku, aku merasakan hal yang sama. Aku merasa seperti itu. Terima kasih Tuhan, pandemi akan berakhir pada suatu saat," tambahnya.

Relawan lain yang hanya menyebutkan nama depannya, Carrie, mengatakan dia menderita sakit kepala, demam dan sakit di sekujur tubuhnya setelah suntikan pertama, gejala yang bahkan lebih parah setelah suntikan kedua.

Sementara itu, pria berusia 45 tahun dari Missouri mengatakan mengambil bagian dalam uji coba vaksin adalah tugas sipilnya.

Baca Juga: Temui Habib Rizieq Shihab, PKS Sebut Sempat Bahas UU Cipta Kerja

“Ada begitu banyak orang yang menderita. Pemikiran bahwa kita dapat melakukan sesuatu untuk menghentikan orang dari penderitaan ini, kehilangan anggota keluarga, bahwa kita dapat menyingkirkannya dan kembali ke kehidupan normal kita, itulah faktor pendorong untuk ini bagi saya,” katanya.

Relawan tersebut mengatakan bahwa ia tidak menginginkan siapapun sakit.

“Saya tidak ingin orang lain sakit,” pungkasnya.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: nypost.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x