Soal Vaksin Pfizer, Ilmuan Yakini Bisa Akhiri Pandemi, Akan Menampar Kepala Virus

- 14 November 2020, 12:21 WIB
Ilustrasi vaksin
Ilustrasi vaksin /Pixabay/geralt/



PR CIREBON – Ilmuwan di balik vaksin Covid-19 terobosan Pfizer dan BioNTech mengatakan, dia mengharapkan vaksin tersebut dapat apa yang dikatakannya menampar kepala virus dan pada akhirnya mengakhiri pandemi, menurut sebuah laporan.

Menyusul pengumuman minggu ini bahwa vaksin tersebut mempunyai keefektifan yang lebih dari 90 dalam uji coba, Ugur Sahin, ilmuwan sekaligus CEO BioNTech yang berusia 55 tahun, mengatakan bahwa itu adalah hal yang pasti.

“Jika pertanyaannya adalah apakah kita dapat menghentikan pandemi ini dengan vaksin ini, maka jawaban saya adalah: ya, karena saya percaya bahkan perlindungan dari infeksi simptomatik akan memiliki efek dramatis,” ujar Sahin, dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari New York Post.

Baca Juga: Refly Harun Sebut Anies Baswedan hingga Habib Rizieq Mungkin Saja Nyalon Presiden 2024

Dia yakin pengobatannya akan berhasil karena virus itu menyerang pada berbagai tingkatan.

“Vaksin menghalangi Covid-19 untuk mengakses sel kita. Tetapi bahkan jika virus berhasil menemukan jalan masuk, maka sel-T akan menampar kepala virus dan memusnahkannya. Kami telah melatih sistem kekebalan dengan sangat baik untuk menyempurnakan dua gerakan pertahanan ini. Kami sekarang tahu bahwa virus tidak dapat mempertahankan dirinya sendiri dari mekanisme ini, "katanya.

"Kami sekarang tahu bahwa vaksin dapat mengalahkan virus ini," tambahnya.

Baca Juga: Merusak Hak Kesehatan Warga Palestina Ditengah Pandemi, WHO Mengutuk Langkah Blokade oleh Israel

Sebelumnya, raksasa farmasi Pfizer dan perusahaan Jerman BioNTech mengumumkan bahwa kandidat vaksin mereka telah terbukti 90 persen efektif dalam menghentikan orang agar tidak jatuh sakit selama uji coba fase 3.

Meskipun tidak jelas berapa lama potensi vaksin akan bertahan, Sahin mengatakan dia yakin vaksin itu bisa berhasil hingga satu tahun.

“Kami hanya memiliki petunjuk tidak langsung sejauh ini tentang durasi kekebalan. Studi terhadap pasien Covid-19 telah menunjukkan bahwa mereka yang memiliki respons imun yang kuat masih memiliki respons tersebut setelah enam bulan. Saya bisa membayangkan kita bisa aman setidaknya selama satu tahun,” katanya.

Baca Juga: Mendadak Rumah Nikita Mirzani Dijaga Polisi, Polres Metro: Keamanan, Antisipasi Hal Tidak Diinginkan

Ia juga mengharapkan lebih banyak penelitian tentang tingkat perlindungan yang ditawarkan vaksin untuk kelompok usia yang berbeda diharapkan akan dirilis dalam tiga minggu.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: nypost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x