Bersiap Sebar Vaksin Covid-19 di Minggu Ketiga Desember, Menko PMK: Hanya 60 Juta Orang Dibiayai

- 14 November 2020, 06:10 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy.
Menko PMK Muhadjir Effendy. /kemenkopmk.go.id

PR CIREBON - Menteri koordinator pembangunan manusia dan kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan tidak semua orang akan divaksin ketika adanya vaksinasi Covid-19, sebab vaksin harus jelas kenapa alasannya dan mengapa diberi vaksin Covid-19.

“Tidak semua orang akan divaksin. Jadi jangan dibayangkan orang akan dicegati di jalan terus divaksin, dan vaksin ini skema sementara adalah untuk yang dibiayai pemerintah sekitar 60 juta orang, sisanya mandiri,” kata Muhadjir di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Jumat 13 November 2020.

Muhadjir dalam kunjungan ke Rumah Sakit Ibnu Sina gresik, untuk melihat kesiapan layanan penyakit Tuberkulosis (TB) itu mengatakan, pemberian vaksin diperkirakan pada minggu ketiga bulan Desember 2020.

“Ini masih perkiraan, jadi bisa saja berubah sebab kami akan terus melakukan evaluasi terkait pemberian vaksin ini,” tuturnya, kepada wartawan, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Baca Juga: Bersiap, Premium dan Pertalite Tidak akan Dijual Lagi di pada 2021

Terkait layanan TB di RSUD Ibnu Sina, Muhadjir mengakui bahwa pasien dengan TB merupakan yang rentan terhadap Covid-19, sehingga layanan tersebut menjadi perhatian dari presiden.

“Yang jadi persoalan ini kan pengobatan TB memang memakan waktu berbulan-bulan. Nah instruksi pak presiden agar di daerah menekan angka penderita TB,” tuturnya.

Direktur Utama RSUD Ibnu Sina dr Endang Puspitowati Sp. THT-KL mengatakan, untuk skala nasional, target eliminasi TB itu di tahun 2030. Namun, sesuai Perbup 37 Tahun 2020 Gresik ditargetkan tahun 2028.

“Targetnya 90 persen penurunan insiden TBC dan 95 persen penurunan kematian TBC,” ujarnya.

Baca Juga: Dapat 2 Hasil Tes Covid-19 Positif dan Negatif, Elon Musk: Sesuatu yang Sangat Palsu Sedang Terjadi

Sementara itu, Penanggung Jawab Poli TB RSUD Ibnu Sina dr Wiwik Kurnia Illahi Sp.P mengatakan dari tahun ke tahun jumlah penderita TB naik turun.

Di tahun 2016 ada 28 pasien, kemudian tahun 2017 ada 93 pasien, tahun 2018 turun menjadi 80 pasien. Sementara di tahun 2019 naik 150 pasien dan tahun 2020 turun menjadi 73 pasien.

“Sekarang yang dirawat masih 66 pasien. Kalau angka kesembuhannya tinggi 67,7 persen, yang berat itu kesabaran pasien karena butuh dukungan, karena itu kami juga membentuk kelompok mereka yang sudah sembuh untuk membantu edukasi,” ucapnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x