Pfizer Masih Dipertimbangkan Indonesia Jadi Vaksin Covid-19, Menko Airlangga: Belum Masukkan Itu

- 10 November 2020, 20:06 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19 dari Pfizer inc
Ilustrasi Vaksin Covid-19 dari Pfizer inc /Antara News
PR CIREBON - Pemerintah masih mempertimbangkan untuk membeli vaksin Covid-19 dari Pfizer, perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS).
 
Sebelumnya, perusahaan asal Amerika Serikat itu menyebut bahwa vaksin Pfizer telah lebih dari 90 persen efektif berdasarkan hasil uji coba.
 
"Berbagai vaksin itu dipertimbangkan tapi kami belum memasukkan Pfizer (untuk digunakan) sebagai salah satunya," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam jumpa pers virtual usai ASEAN Summit 2020 di Jakarta, Selasa 10 November 2020.
 
 
Meski demikian, pemerintah tetap akan memasukkan vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer itu untuk selanjutnya akan dibahas.
 
"Hal ini untuk menjadi bagian berikutnya karena masih banyak yang dibahas terkait pengadaan vaksin," imbuhnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.
 
Sebelumnya, sejumlah produsen vaksin Covid-19 telah menjadi mitra penyedia vaksin bagi Indonesia diantaranya Sinovac, Sinopharm, Cansino, dan Astra Zeneca.
 
Pemerintah juga sedang mengembangkan vaksin buatan sendiri yakni vaksin Merah Putih, yang sekarang sudah memasuki tahap uji hewan atau Animal Trial.
 
 
Sasaran prioritas penerima vaksinasi Covid-19 sudah disiapkan pemerintah mulai dari tenaga medis, pelayan kesehatan termasuk TNI Polri dan aparat hukum sekitar 3,5 juta.
 
Kemudian, tokoh masyarakat, tokoh agama hingga perangkat daerah sebanyak lima juta orang, tenaga pendidik mulai dari Pendidikan Anak Usia Dinia (PAUD), TK, SD, SMP, SMA hingga dosen perguruan tinggi swasta dan negeri sebanyak 4,3 juta.
 
Selanjutnya, aparat pemerintah pusat dan daerah serta legislatif sebanyak 2,3 juta orang, dan penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan sebanyak 96 juta orang dengan jumlah semuanya mencapai 102 juta orang.
 
 
Selain itu, sasaran penerima vaksinasi adalah masyarakat usia 19-59 tahun sehingga total keseluruhan mencapai 160 juta orang.
 
Vaksinasi akan diberikan sebanyak dua dosis sehingga total kebutuhan vaksin mencapai 320 juta dosis vaksin.
 
Selain dari pemerintah, vaksinasi juga akan dilakukan oleh perusahaan yang melakukan kerja sama untuk vaksinasi mandiri.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x