Selain itu kalau membicarakan hal ini dari sisi hukum, menurutnya, setiap saat presiden bisa memberikan bintang tanda kehormatan tersebut, tanpa harus mengaitkannya dengan proklamasi kemerdekaan atau hari kemerdekaan dan hari pahlawan, setiap saat sebagai kepala negara karena itu adalah kewenangan hak konstitusional.
"Tapi segala sesuatu tidak mungkin tidak ada latar belakangnya, kalau kita bicara politik maka 'no free lunch', tidak ada makan siang yang gratis, jadi Gatot Nurmantyo menolak jamuan makan dari presiden karena dia tau tidak ada makan siang yang gratis," kata Refly.
Dia berharap sikap Gatot Nurmantyo yang menjaga jarak dengan pemerintahan tetap teguh.
Baca Juga: Sebut Tidak Ada Unsur Politik, Presiden Jokowi Anugerahkan Bintang Mahaputera kepada Menlu Retno
"Jadi godaan bersikap oposisi itu adalah yaitu tawaran hal-hal yang sulit ditolak, termasuk tawaran untuk menolak pemberian bintang mahaputera dan tawaran lain jabatan, atau mungkin uang, dan silakan tanya, cari, klarifikasi misteri ketiga tadi, alasan yang membuat dia paling berkeberatan untuk hadir di Istana," kata Refly Harun mengakhiri.***