Tak Menerima Penghargaan 'City of Intellectual', Megawati Sebut Jakarta Sekarang Amburadul

- 10 November 2020, 21:30 WIB
Megawati Soekarno Putri.
Megawati Soekarno Putri. /Instagram/@megawatisoekarnoputri
PR CIREBON - Dalam acara 'Dialog Kebangsaan' yang diselenggarakan melalui daring pada Selasa, 10 November 2020, Megawati Soekarnoputri menyebut Jakarta sekarang ini amburadul.
 
Ketua Umum PDIP itu mengaku kecewa lantaran Jakarta tidak bisa menjadi 'Kota Mahasiswa' atau City of Intellectual seperti dirumuskan oleh Universitas Negeri Jakarta.
 
Megawati menyayangkan karena kota yang menjadi City of Intellectual hanya Semarang, Solo dan Surabaya saja, tetapi Jakarta dan Yogyakarta tidak termasuk.
 
"Persoalannya, sekarang saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul, karena apa, ini tadi seharusnya city of intellect ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya," kata Megawati, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.
 
 
Megawati menyebut bahwa seharusnya akademisi, insinyur dan jajaran lainnya bekerja lebih keras untuk bisa membuat Jakarta meraih gelar City of Intellectual, namun yang terjadi tidak demikian.
 
"Siapakah yang buat hal ini, tentunya para akademisi, insinyur, dan lain sebagainya, dan lain sebagainya," ujarnya.
 
Tak hanya Jakarta, Megawati juga kaget  karena Yogyakarta juga tidak termasuk dalam daftar 'City of Intellectual' yang dipaparkan dalam acara tersebut. Padahal, menurutnya selama ini Yogyakarta dikenal dengan sebutan kota mahasiswa atau pelajar.
 
"Kenapa Yogya tidak nomor satu karena Yogya kan terkenal kota mahasiswa, terus dengan nasi kucingnya [seharga] Rp1.000 perak, dulu saya makan," katanya.
 
 
Dalam acara yang digelar dalam rangka peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada hari ini 10 November tersebut, sebanyak tiga daerah yang dipimpin oleh kader PDIP, menjadi penerima penghargaan sebagai 'City Of Intellectual'.
 
Penghargaan ini, diberikan berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh tim, yang dipimpin Ketua Senat dan Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Hafid Abbas.
 
Ketiga daerah itu adalah Kota Semarang yang dipimpin Hendrar Prihadi, Kota Solo yang dipimpin FX Hadi Rudyatmo, dan Kota Surabaya yang dipimpin Tri Rismaharini.
 
Sedangkan, Jakarta dan Yogyakarta tidak termasuk penerima penghargaan tersebut. ***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x