Berikan Kesempatan Generasi Muda Kepemimpinan, Refly Harun: Tapi Bukan Yang Ingin Instan

- 3 November 2020, 09:47 WIB
Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun, Youtube/Refly Harun
Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun, Youtube/Refly Harun /


PR CIREBON - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun, mengatakan perlu adanya diskusi atau komunikasi antara generasi milenial dengan orang tua, sehingga tidak saling menyalahkan, serta bisa saling mengisi, Senin 2 November 2020.

"Ini persoalan yang mesti dijembatani, saya kira. Jadi tentu antara orang tua, antara anak muda milenial, tidak boleh saling menyalahkan tapi justru saling berkomunikasi, saling mengisi," kata Refly Harun di akun Youtube miliknya, Refly Harun.

Refly Harun menuturkan kalau dikaitkan dengan kepemimpinan politiknya, misalnya, sudah saatnya orang-orang tua memberikan kesempatan kepada generasi-generasi muda yang milenial, untuk bisa mengambil tanggung jawab dalam kepemimpinan.

Baca Juga: Megawati Pertanyakan Sumbangsih Generasi Milenial, Refly Harun Pertanyakan Regenerasi Politik

Mulai dari kepemimpinan partai, sebagai contoh, hingga kepemimpinan nasional, menteri dan sebagainya.

"Tapi yang jelas bukan mereka yang shortcut (yang ingin instan), bukan mereka yang hanya sekadar menjadi tim sukses salah satu pasangan calon, dan itu pun sebenarnya menjadi sekadar tempat mengeruk suara yang tidak halal misalnya," ujar Refly. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Youtube Refly Harun.

Dia mengungkapkan, generasi milenial yang dimaksud adalah mereka yang memang betul-betul  membangun kepemimpinan, membangun usaha, membangun keringatnya dari bawah, sehingga mendapatkan pengakuan bukan karena fasilitas dari orang tua, bukan dari fasilitas yang sudah disediakan tapi memang membangun bata demi bata kariernya.

Baca Juga: Curi Ikan di Indonesia Dua Kapal Malaysia Ditangkap, Pelakunya Akan Dihukum Sesuai Undang-undang

Sehingga pemimpin yang dari bawah ini diharapkan betul-betul punya mental yang kuat dan bisa membawa bangsa ini menjadi lebih baik, untuk mewujudkan tujuan nasional, mencerdaskan kehidupan bangsa, mensejahterakan rakyat, melindungi rakyat dan seluruh tumpah darah Indonesia, jelasnya.

Jadi sekali lagi, menurutnya, Mantan Presiden sekaligus Ketua Umum Partai PDIP Megawati Soekarnoputri tidak salah mengatakan soal peran milenial. Megawati menggugat, memberikan kritik, dan itu harus diterima sebagai sebuah tantangan.

Disisi lain, kritik juga harus disampaikan kepada Megawati yang kurang atau tidak memberikan kesempatan kepada generasi milenial.

Baca Juga: Buntut Pengeroyokan Anggota TNI oleh Pengendara Moge, DPR RI Desak Polisi Cabut Izin Pengemudinya

"Ya kalau itu dianggap cara PDIP, kita mau bilang apa? kita orang luar hanya bisa memberikan penilaian, tapi memang hak politik PDIP untuk menjalankan kepemimpinannya yang bersifat one person show," kata Refly.

 



Menurutnya debat seperti ini penting untuk memberikan penyadaran bagi kita semua, dan memang tidak perlu terlibat, terjebak dalam debat kusir.

Refly berharap kritik Megawati itu melecut generasi milenial, dan reaksi atas kritik Megawati juga memberikan penyadaran kepada orang-orang tua bahwa sudah saatnya mereka memberikan kesempatan tongkat estafet kepada generasi muda.

Baca Juga: BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi, Warga dan Nelayan Sekitar Perairan Harap Berhati-hati

Selain itu saatnya pula membangun sistem kepartaian, sistem partai politik dengan lebih terbuka dan demokratis, tidak one person show, pungkas Refly Harun.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x