Jika Milenial Salah Sikapi Demokrasi, Fahri Hamzah: Politisi Harus Introspeksi, Gagal Jadi Teladan

- 1 November 2020, 15:40 WIB
Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah. /YouTube Bamsoet Channel
PR CIREBON - Mantan Wakil Ketua DPR dan politisi partai Gelora Fahri Hamzah memberikan pandangannya terkait peran anak muda atau generasi milenial dalam menghadapi situasi negara hari ini. Fahri juga mengatakan bahwa generasi milenial sebenarnya lagi mencari imamnya, lagi mencari siapa yang harus didengar dan lagi mencari ke mana kita harus menuju dan melangkah.
 
Jangan-jangan ada kegagalan pada generasi yang seharusnya jadi suri tauladan, menjadi bintang pembimbing, menjadi hari-hari ditiru dan dilihat. Oleh karena itu, introspeksi paling besar harus dilakukan oleh politisi. Karena politisi yang diberi amanah untuk memberikan pendidikan politik bangsa.
 
Seperti yang telah dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari video yang diunggah Minggu, 1 November 2020 pada akun YouTube Fahri Hamzah.
 
 
Menurut Fahri Hamzah generasi milenial ini adalah generasi yang menyaksikan dunia yang berubah, bukan hanya negara kita yang berubah, tapi juga dunia ini mengalami perubahan. Sehingga ada baiknya mereka memahami, bahkan menyadari bahwa jangan-jangan kegagalannya ada pada generasi yang seharusnya menjadi suri tauladan, tetapi justru mengajarkan hal lain.
 
"Tapi politisi tidak boleh menanyakan apa yang mereka lakukan sebab mereka akan bertanya balik apa yang kalian contohkan kepada kami apakah kita sudah berbuat cukup untuk menjelaskan kepada mereka." ucap Fahri Hamzah
 
Untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaan tentang peran generasi milenial terhadap situasi negara, terutama dalam demokrasi dan transisi yang panjang untuk menciptakan negara yang sejahtera. 
 
Artinya, kaum milenial yang menjadi generasi baru Indonesia, ternyata sudah berubah sebagai orang-orang tua.
 
 
"Saya sendiri sebagai generasi yang lahir dan bergerak dalam satu perubahan politik paling besar yang terjadi setelah proklamasi yaitu reformasi 1968 mungkin itu sebesar revolusi yang melahirkan orde baru itulah reformasi yang melahirkan orde demokrasi kita." ucap Fahri Hamzah
 
 
Atas sebab itu, generasi ini sebenarnya lagi mencari lagi mencari siapa yang harus didengar lagi mencari imamnya, lagi mencari siapa yang akan didengar dan kemana harus melangkahkan kaki.
 
"Ada baiknya kita memahami dan menyadari bahwa jangan-jangan kegagalannya ada pada generasi yang seharusnya menjadi suri tEladan, menjadi bintang menjadi, contoh menjadi hari-hari ditiru dan dilihat kata-kata aksi dan polanya di dalam berbangsa dan bernegara." ucap Fahri
 
 
Dengan demikian, introspeksi paling besar dilakukan oleh politisi karena mereka yang diberi amanah untuk menjadi political education menjadi pendidik politik menjadi pendidik bangsa 
 
"Dikasih uang dan anggaran untuk itu dikasihkan akses kepada kekuasaan." imbuhnya
 
Menurut Fahri Hamzah sebenarnya sebagai pemimpin dan contoh negara dalam masyarakat kita memiliki dua amanah untuk kaum milenial yang harus kita jaga.
 
Amanah yang pertama adalah kepada kita menyaksikan bila dia galau dan tidak sesuai dengan pandangan pandangan kita di satu sisi itu adalah awal dari pada sebuah perubahan tetapi yang penting adalah apakah kita juga sudah memberi contoh yang cukup sehingga ekspektasi kita tentang kaum milenial itu memadai 
 
 
Amanah yang kedua adalah amanah kepada tokoh dan agama karena mereka yang juga punya mekanisme dan medium untuk membimbing milenial kita supaya mereka memegang jati dirinya memegang tuntunannya di dalam melangkah ke depan jadi kaum milenial itu tidak bisa dikalahkan 
 
"Tapi politisi tidak boleh menanyakan apa yang mereka lakukan, sebab mereka akan bertanya balik apa yang kalian contohkan kepada kami sudah berbuat cukup untuk menjelaskan kepada mereka mimpi kita bersama dan beginilah kita harus melangkah ke depan." ucapnya
 
"Saya kira apabila pemimpin juga mengalami disorientasi, politisi mengalami kegalauan maka tentu kegalauan itu akan lebih masif ke bawah." imbuhnya
 
 
Kaum milenial sebagiannya mendengar orang-orang yang produktif dan positif, sebagiannya mendengar orang-orang yang negatif dan orang-orang yang destruktif.
 
"Sekali lagi kesalahan kita karena para elit tidak mendominasi cuaca kehidupan kita dengan alternatif yang baik." ujarnya
 
 kita selenggarakan agar orang itu punya alternatif pilihan yang baik kekuasaan itu diselenggarakan adalah agar kaum memiliki alternatif yang baik untuk menyongsong masa depan mereka bukan kemudian alternatif yang kosong atau bahkan yang berkembang adalah alternatif yang negatif.
  
"Jadi kalau harus disalahkan jalanilah pemimpin akan bertanggung jawab terhadap keadaan rakyatnya dan bangsanya ini introspeksi bagi kita semua." pungkas Fahri Hamzah.

 

***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Youtube Fahri Hamzah Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x