Network
PR CIREBON – Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, masuk dalam bursa calon Ketua Umum (Caketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Masuknya sosok Sandiaga dinilai akan menguntungkan kedua belah pihak.
Hal itu diutarakan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM), Bin Firman Tresnadi, yang mengatakan bahwa dibidiknya Sandiaga sebagai Caketum disebabkan oleh beberapa pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) yang paham betul bahwa mereka butuh tokoh yang mempunyai kemampuan logistik yang besar.
Baca Juga: Presiden Singapore Coffee Asosiasi Puji Cita Rasa dan Kualitas Kopi dari Indonesia
"Ya, karena para pengurus sadar tanpa tokoh yang kuat baik secara ketokohan maupun logistik PPP diambang kemunduran. Saya pikir jika ini terjadi, itu adalah hal yang menguntungkan bagi kedua belah pihak," katanya pada Selasa, 27 Oktober 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.
Sementara itu, di satu sisi, Sandiaga dinilai memiliki ambisi besar untuk menjadi presiden. Adapun salah satu syarat untuk menjadi presiden adalah memiliki partai atau dukungan partai yang besar pula.
Pengurus PPP, lanjut Bin, melihat Sandi memiliki pengalaman saat maju, baik saat Pilkada Jakarta 2017 maupun Pilpres 2019 lalu. Di mana tanpa menguasai partai, biaya politiknya besar daripada menguasai partai.
Baca Juga: Khawatir Pertumbuhan Tiongkok Kian Pesat, Jepang dan AS Memulai Latihan Militer Besar-besaran
"Memang dari semua partai yang memiliki kursi di parlemen saat ini PPP lah paling berpeluang di ambil alih Sandiaga. Selain memiliki histori yang kuat, PPP sering menjadi penentu di babak-babak akhir. Misal Pilpres lalu. Ditambah saat ini PPP memang tak memiliki tokoh yang menonjol pasca Romi dipenjara," jelasnya.
Belakangan ini, menyusul digelarnya Muktamar yang rencananya dilangsungkan pada pertengahan Desember 2020 mendatang, nama Sandiaga Uno diusulkan oleh beberapa pengurus Dewan Pimpinan Cabang PPP sebagai Caketum.***
