Negara Dunia akan Butuh Pangan Indonesia di Tengah Pandemi, Bamsoet: Maju Terus, Kekayaan Melimpah

- 26 Oktober 2020, 13:04 WIB
Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet). //ANTARA

PR CIREBON - Pandemi ini sampai sekarang belum ada yang bisa memprediksi kapan akan berakhir, bahkan mau nggak mau saat ini sudah masuk kepada resesi ekonomi yang dipertegas dengan pernyataan Sri Mulyani, mulai dari informasi macet bank swasta yang sudah hampir 900 triliun dalam porsi menghawatirkan.

"Apakah yang dilakukan oleh kita semua yaitu termasuk DPR termasuk pemerintah apakah sudah tepat saat ini dengan langkah-langkah yang ada disampaikan oleh para menteri." ucap Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari video yang diunggah pada akun YouTube Bamsoet Chanel.
 
Hadir dalam kesempatan sama, Politikus Partai Gelora Fahri Hamzah menilai, harus ada switch mindset yang dilakukan secara kolektif karena kabinet ini dilantik awal sebagai kabinet pesta.
 
"Karena ini sudah siap-siap mau bangun jembatan, mau bangun jalan tol sudah siap-siap mau pindah ibukota pokoknya semua bahagia. Ekonomi lagi bagus, recavery dan sebagainya tiba-tiba datang yang namanya Covid." ujar Fahri Hamzah
 
"Tiba-tiba semua jadi tidak relevan pemimpin negara-negara besar jumpalitan semua." imbuhnya
 
 
Seharusnya kalau mau mengubah, protokolnya harus diubah, sekarang cuma teriak-teriak protokol Covid bagi rakyat pakai masker, jaga jarak, cuci tangan. Namun, perlu disadari, saat ini tidak mengubah protokol dari pemerintahnya.
 
"Pemerintah harus switch menjadi kabinet krisis ini kabinet perang sebenarnya." ucap Fahri
 
Lebih lanjut, pernyataan yang diberikan oleh Fahri Hamzah membuat Bambang menjadi berfikir, karena dalam hal tersebut sudah dibuat kabinet perang yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.
 
"Bukanya sudah ada tiga koordinator, bahkan terakhir kan Pak Luhut yang pimpin."ujar Bambang
 
"Justru itu yang kacau membuat gugus tugas kelihatan kerjanya mungkin dianggap seperti biasa, lalu bikin satgas seolah-olah ini akan lebih cepat dan tiba-tiba pak Luhut suruh ambil alih." balas Fahri Hamzah
 
"Itu menandakan Button line dari persoalan itu kita nggak tetap kan dulu, kita harus tetapkan ini perang." imbuhnya
 
 
Ini adalah kabinet krisis, harus merombak tidak saja mindset kabinetnya tapi juga mindset rakyat terhadap persoalan ini.
 
Karena itulah kemudian angka-angka ekonomi itu bisa kita bikin tidak relevan dan juga ada yang namanya resesi pertumbuhan ekonomi minus 5,3.
 
"Tidak ada negara di dunia ini bisa bertahan kalau ada minus pertumbuhan ekonomi nggak ada tapi ini bertahan hanya karena ada Covid karena excius kita terhadap Covid." ucap Fahri
 
"Karena itu pakailah excuse ini lebih lebar lagi untuk menggerakkan rakyat untuk menghidupkan desa." ujarnya
 
 
Menurut Bambang dalam wawancaranya denga Fahri Hamzah mengatakan kalau pak presiden dengan kebijakannya sudah mengarah ke sana dengan berbagai stimulus bantuan datang langsung pada rakyat tunai dan sebagai macem dalam rangka menyangga agar jangan sampai perekonomian masyarakat merosot.
 
"Tapi asumsinya krisis kecil gitu loh jadi BLT itu dulu kan kita anggap krisis kecil seperti krisis ekonomi tahun 98, krisis ekonomi 2008. Itu krisis kecil tapi ini kan krisis besar, krisis yang kita tidak tahu sampai kapan krisis yang temuan-temuan vaksin dan sebagainya itu tidak memberikan sebuah jawaban." ucap Fahri
 
 "Saya bilang kan harusnya laskar yang langsung dibuat." imbuhnya
 
Misalnya dalam ekonomi yang mana bisnis besar dunia akan turun drop dan perdagangan antar negara akan drop, berarti kita kan harus mengintensifkan perdagangan antarpulau semua barang yang dahulunya kita import sekarang kita harus produksi sendiri.
 
 
Karena itu basis industri kita harus dikembangkan pedagang besar dan pedagang kecil harus dihidupkan, koperasi dan UKM harusnya dihidupkan.
 
"Switch ini adalah masif seharusnya sehingga nanti pertumbuhan ekonomi yang tadi yang berbasis kota pindah ke desa-desa kita punya 34 provinsi di 514 kabupaten kota ada sekitar 88000 kecamatan 7000 kelurahan 74957 desa." ucap Fahri Hamzah
 
"Ini saatnya kalau kita mau mandiri, ini semua adalah yang dikatakan Pak Jokowi dulu revolusi mental ide-ide Bung Karno Berdikari dan sebagainya itu sekarang kita lakukan." ujar Fahri
 
Apalagi, seluruh dunia sedang terpuruk dan butuh kebutuhan pokok pangan dan hanya ada di Indonesia yang punya laut paling besar di dunia.
 
"Menurut bank dunia hanya 5 negara yang mampu bertahan dalam krisis pangan antaranya adalah indonesia." ucap Bambang.
 
 
 
Menurut Bambang walaupun ada beberapa penanganan yang harus diperbaiki tapi sekarang masa depan dunia sebagian ada di Indonesia karena dunia akan tergantung nanti pada kreativitas rakyat kita dalam hal kebutuhan pokok pangan
 
"Jadi jangan putus asa, jangan pesimis kita punya kekayaan yang luar biasa terutama hasil laut dan hasil pertanian maju terus pantang mundur." ujar Bambang Soesatyo
 
MPR harus aktif mengambil peran-peran rekonsiliatif saya kira itu memang fungsi dari MPR sebagai rumah konstitusi bagi rumah-rumah kebangsaan Republik Indonesia
 
"Sebenarnya komplek Senayan itu harus diubah menjadi kompleks majelis, karena sebenarnya itu bukan komplek dewan tapi komplek majelis. di mana-mana di dunia ini payung besarnya itu adalah majelisnya dalam hal ini di Indonesia adalah MPRnya." pungkas Fahri Hamzah.
 

***
 
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Youtube Bamsoet Channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x