Jangan Hanya Jumlah Utang Luar Negeri, Bamsoet: Harus Tanya Sri Mulyani, Pemanfaatan Dimana ?

- 22 Oktober 2020, 18:37 WIB
Ketua MPR RI  Bambang Soesatyo (Bamsoet) minta KPU tindak tegas pelanggar protokol kesehatan pada Pilkada 2020
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) minta KPU tindak tegas pelanggar protokol kesehatan pada Pilkada 2020 /ANTARA/
PR CIREBON - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan pengelolaan dan pemanfaatan utang luar negeri Indonesia kepada masyarakat secara aktif.
 
Menurut Bamsoet, penjelasan yang komprehensif sangat diperlukan agar masyarakat tahu mengenai urgensi sebuah negara yang harus berutang. Maka, pemerintah harus cukup transparan terhadap pengelolaan utang negara.
 
"Misalnya, mempertanyakan seberapa besar manfaat utang dalam memerangi kemiskinan di Indonesia. Termasuk mempertanyakan kepada Menkeu mengapa bunga utang yang dibayarkan Indonesia lebih tinggi," ujar Bamsoet, Kamis, 22 Oktober 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.
 
 
Bamsoet mengatakan bahwa semua elemen masyarakat harus mengawal penggunaan utang luar negeri Indonesia dan aktif mempertanyakan pemanfaatan utang yang diklaim Menteri Keuangan.
 
Ia menambahkan agar masyarakat tidak terlalu fokus pada jumlah atau angka-angka utang, lebih penting bagi masyarakat adalah mempertanyakan pemanfaatan utang luar negeri itu sendiri.​​​​​​​​​​​​​​
 
Bamsoet berharap dan terus mengingatkan Menteri Keuangan agar tetap berhati-hati dan bijaksana dalam mengelola utang luar negeri, sekali pun pemerintah sudah memiliki pengalaman.
 
 
Bamsoet menilai pembiayaan pembangunan bangsa dengan utang bukan aib. Karena pendekatan yang sama juga dilakukan banyak negara, termasuk negara-negara kaya.
 
"Eropa yang hancur akibat perang dunia II kembali dibangun dengan hibah dan utang. Korea Selatan dan Jepang juga membiayai pembangunan infrastruktur dengan utang," ujar Bamsoet.
 
Bamsoet menuturkan bahwa belum lama ini Bank Dunia merilis statistik utang internasional (International Debt Statistics/ IDS).
 
 
IDS dari Bank Dunia itu menyebutkan bahwa Indonesia berada di posisi tujuh dari daftar 10 negara berpendapatan kecil-menengah dengan utang luar negeri terbesar.
 
Per 2019, utang luar negeri Indonesia tercatat sebanyak 402,08 miliar dolar AS, akumulasi dari utang luar negeri pemerintah, BUMN dan swasta.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x