Jadi Perhatian Utama, Bappenas Targetkan Peningkatan Kesehatan Mental di Indonesia

- 19 Oktober 2020, 07:25 WIB
ilustrasi kesehatan mental
ilustrasi kesehatan mental /https://balkaneu.com/croatia-number-of-mental-disorders-grows/

PR CIREBON - Kesehatan mental menjadi masalah yang cukup serius bagi masyarakat di Indonesia, khususnya dalam kondisi pandemi virus corona atau Covid-19 seperti sekarang ini.

Dengan demikian, Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas, Pungkas Bahjuri Ali mengatakan pihaknya sedang menargetkan program untuk meningkatkan kesehatan mental di Indonesia.

"Di dalam SDGs (tujuan pembangunan berkelanjutan), salah satu targetnya adalah bagian kesehatan, target 2020 kita harus bisa mengurangi angka kematian dari penyakit tidak menular, serta meningkatkan kesehatan metal," ujar Pungkas dalam bincang-bincang "Sehat Jiwa Untuk Semua", Minggu, 18 Oktober 2020.

Baca Juga: Tiga Tahun Jadi Gubernur Jakarta, Dinilai Belum Berhasil, Golkar Justu Puji Setinggi Langit Anies

Untuk saat ini penanganan kesehatan mental di Indonesia masih terbatas, baik dari sisi fasilitas ataupun para ahli seperti psikiater, dokter spesialis dan juga perawatan kejiwaan.

Selain itu, kondisi kesehatan mental masyarakat diperparah dengan banyaknya penderita atau keluarga yang enggan melakukan pemeriksaan kejiwaan karena stigma sosial yang negatif, membuat mereka malu.

Sementara itu, Pungkas mengatakan pihaknya mengupayakan agar tingkatan Puskesmas dan rumah sakit bisa memiliki bagian untuk penanganan masalah kesehatan jiwa.

Baca Juga: Empat Wilayah ini Berpotensi Bahaya Kekeringan Meteorologis, BNPB Keluarkan Surat Peringatan Dini

"Rumah sakit jiwa itu yang paling ujung, artinya dia menampung hal-hal yang sudah tidak bisa di bawahnya. Jadi prioritasnya di selfcare atau layanan kesehatan primer seperti rumah sakit dan klinik," kata Pungkas, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

"Tapi ini enggak mudah karena kesehatan jiwa ini belum di semua puskesmas, setahu saya hanya ada 34 persen puskesmas yang sudah punya layanan kesehatan jiwa, sisanya belum ada. Masalahnya banyak, salah satunya karena SDM kesehatan juga, untuk psikiater dan dokter spesialis jika ada sangat sedikit," lanjutnya.

Untuk merealisasikan target tersebut, Bappenas akan melakukan beberapa strategi seperti mendeteksi gangguan kejiwaan, memberikan informasi secara rutin pada masyarakat, menemukan kasus dan mengobati pasien kejiwaan.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x