16 Oktober Diperingati Sebagai Hari Pangan Sedunia, FAO: Pandemi Membuat Pangan Global menjadi Rapuh

- 16 Oktober 2020, 13:46 WIB
Petani budidaya Padi di Sawah.* /Pixabay/
Petani budidaya Padi di Sawah.* /Pixabay/ /


PR CIREBON – Tanggal 16 Oktober diperingati sebagai Hari Pangan Sedunia, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) mengatakan bahwa pandemi pandemi telah mengakibatkan rapuhnya sistem pangan dan pertanian global serta dapat memicu resesi ekonomi dunia.

Seperti yang diketahui, pangan merupakan salah satu dari tiga kebutuhan dasar bagi manusia selain sandang dan papan. Manusia tidak bisa hidup tanpa makanan, oleh karena itu FAO mengingatkan agar mewaspadai serta membuat rencana penanggulangan agar tidak terjadi krisis pangan pada saat pandemi Covid-19 masih belum usai.

Resesi ekonomi mengakibatkan, setidaknya 132 juta orang di dunia diprediksi menderita kelaparan sampai akhir tahun ini. Bahkan ketika sebelum pandemi ada, sudah lebih dari dua miliar orang tidak memiliki akses yang tetap untuk makan makanan yang aman dan bergizi.

Baca Juga: Aksi Penolakan UU Cipta Kerja Berlanjut, Hari Ini BEM SI Gelar Aksi Damai di Istana Negara

Sebagai perwakilan FAO di Indonesia Victor Mol mengatakan pandemi menambah  kekhawatiran baru di area pangan dan pertanian. Namun di saat yang bersamaan, pandemi Covid-19 memberikan kesempatan untuk membangun kembali sistem pangan dan pertanian yang lebih kuat dari sebelumnya.

“Lebih dari sebelum-sebelumnya, kita membutuhkan inovasi dan kemitraan yang kuat. Setiap orang memiliki peran untuk dilakukan mulai dari pemerintah, swasta hingga individu untuk memastikan makanan sehat dan bergizi tersedia untuk semua,” ujar Victor, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Menilik sistem pangan global, kata Victor, sistem pangan harus dibenahi mengingat sampai hari ini kelaparan di beberapa penjuru dunia masih terjadi, angka kegemukan pun cukup tinggi, lingkungan rusak, pemborosan makanan cukup marak, serta kurangnya proteksi pekerja sepanjang rantai pangan menjadi ironi di tengah kemampuan produksi pangan yang terbatas.

Baca Juga: Terkait Larangan KAMI Menjenguk Rekannya yang Ditahan, Berikut Penjelasan Mabes Polri

Ada pun tema Hari Pangan Sedunia tahun ini yaitu “Tumbuhkan, Pelihara, Lestarikan Bersama. Tindakan kita adalah Masa Depan kita” menyerukan untuk membangun kembali dengan sistem pangan yang lebih baik dan pertanian yang lebih tangguh dan kuat.

Pada Hari Pangan Sedunia tahun ini juga memberikan kesempatan untuk berterima kasih kepada para Pahlawan Pangan, yakni petani, nelayan, komunitas hutan dan pekerja di seluruh rantai pasokan makanan. Berkat mereka ini, dalam keadaaan apa pun, mereka terus menyediakan makanan untuk komunitas mereka dan sekitarnya.

Pahlawan Pangan terus bekerja dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru yang berubah. Hal ini menunjukkan ketangguhan para pahlawan pangan dan pentingnya menjaga rantai pangan tetap hidup.

Baca Juga: Masih Membayangi Indonesia, Survei Menunjukkan Publik Percaya Jokowi Mampu Atasi Pandemi dan Resesi

Dalam memperingati Hari Pangan Sedunia ini, FAO Indonesia juga mengadakan serangkaian kegiatan di bulan Oktober bertajuk “Food Heroes Festival” yang berpusat pada kegiatan-kegiatan virtual.

Bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia ini, FAO pun menginjak usia 75 tahun. FAO berdiri pada 16 Oktober 1945, beberapa hari sebelum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) didirikan.

Organisasi ini dibentuk untuk membangun pertanian dan menyediakan makanan yang cukup dan bergizi bagi semua orang. Kehancuran masif Perang Dunia II (PD II) yang menimbulkan jutaan korban meninggal dunia baik karena perang maupun kelaparan merupakan latar belakang berdirinya FAO.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x