Surabaya Hadapi Aksi 1310 Demo Tolak UU Omnibus Law, 1.054 Polisi Jaga Ketat Berbagai Titik

- 13 Oktober 2020, 13:06 WIB
Aksi massa tolak Omnibus Law
Aksi massa tolak Omnibus Law /ASPRILLA DWI ADHA/
PR CIREBON - Sebanyak 1.054 personil gabungan, dari TNI, Polri dan Satpol PP diturunkan untuk menjaga Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Hal ini terkait rencana aksi yang akan dilakukan sejumlah elemen masyarakat, terkait penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja.
 
Kapolsek Genteng, AKP Hendri Ferdinand Kennedy menjelaskan, sebagaimana yang telah dilaporkan kepada aparat kepolisian, serta kabar yang beredar melalui media sosial, akan ada aksi unjuk rasa (unras) di Gedung Grahadi, sehingga antisipasi dilakukan.
 
"Pengamanan hari ini, kami antisipasi kegiatan unras, sesuai yang sudah beredar di sosial media, akan ada unras dari kelompok alumni 212, FPI dan sebagainya," ujarnya kepada RRI Surabaya, Selasa 13 Oktober 2020, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com.
 
 
Dijelaskannya, sekitar 9 kompi personil Polri gabungan dari Polda Jatim, Polrestabes Surabaya, dan beberapa Polres penyangga dikerahkan. Selain itu 2 kompi prajurit Marinir, 1 kompi prajurit TNI dari Kodim, serta dari Satpol PP turut diterjunkan.
 
"Personil keamanan sendiri, total berkisar seribu lebih personil. Gabungan dari Polda, Polres Polres jajaran, serta dari Satuan samping baik itu TNI, Satpol PP maupun Linmas," tambahnya.
 
Untuk titik aksi terkait penolakan UU Omnibus Law ini, berdasarkan informasi ada di tiga lokasi, masing masing di Gedung Negara Grahadi, Jl. Gubernur Suryo, Kantor Gubernur, Jl. Pahlawan, dan Kantor DPRD Jatim, Jl. Indrapura.
 
"Untuk di masing masing titik sudah ada pasukannya, juga sudah stendby semua. Yang untuk di Grahadi seribu orang," imbuhnya.
 
 
Selain itu, aksi demo yang dilaporkan juga ada di beberapa tempat. Yakni PT. SPIL Jl. Karet, Surabaya, terkait tuntutan status hak karyawan sopir, dengan massa sekitar 300 orang. Kemudian beberapa kantor Bank dan pabrik sepeda Wim Cycle.
 
Sedangkan jumlah massa yang akan menggelar aksi di depan Gedung Grahadi, diperkirakan sebanyak 600 sampai 700 orang. Namun tetap masih terus dipantau, lantaran bisa saja jumlahnya kurang bahkan lebih dari itu saat di lapangan.
 
"Untuk antisipasi, untuk CB Cara Bertindak, sudah kami rusmuskan, untuk ploting personil juga sudah kami siapkan," katanya.
AKP Kennedy menegaskan, pihaknya juga sudah melakukan sejumlah langkah antisipasi, apabila terjadi peristiwa seperti aksi anarkis pada 8 Oktober 2020 atau kamis lalu.
 
"Karena kemarin itu kan agak ramai, jadi sekarang ploting pasukannya diperbanyak, untuk titik titik yang disebar juga banyak," tandasnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x