Serikat Buruh Lawan Arus Soal Demo Massal, KSBSI: Pandemi Sudah Banyak PHK, Ditambah Ikut Aksi Mogok

- 5 Oktober 2020, 08:51 WIB
Ilustrasi demo buruh
Ilustrasi demo buruh /Antara/

Sementara itu, pakar kesehatan masyarakat, Prof dr Hasbullah Thabrany mengaku berharap agar masyarakat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, terlebih kasus Covid-19 sudah merangsek ke klaster keluarga.

"Jadi kesadaran masyarakat itu bagian dari kunci," ungkap Hasbullah.

Lebih lanjut, pembatasan sosial dari pemerintah tidak akan ada gunanya ketika tidak diimplementasikan dengan baik di lapangan, hingga akhirnya masyarakat juga tidak patuh pada protokol kesehatan.

Baca Juga: Kicauan PDIP Soal Pergantian Jaksa Agung Tak Etis, DPR: Berpotensi Gaduh di Tengah PandemI

Sebagai informasi, beberapa organisasi buruh berencana untuk melakukan aksi unjuk rasa dan mogok nasional pada tanggal 6-8 Oktober 2020 nanti, demi menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja (Ciptaker).

Namun begitu, pihak Polda Metro Jaya telah menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberikan izin demo selama pandemi Covid-19, karena dikhawatirkan aksi demo menyebabkan munculnya klaster baru, menambah tinggi kurva kasus Covid-19 di Jakarta.

"Kemarin sudah saya sampaikan, Polri tidak akan pernah mengeluarkan izin untuk melaksanakan kegiatan demo," pungkas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.***

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah