Merespon data prediksi Kemenkeu, Ekonom Indef, Bhima Yudhistira menyebut data Kemenkeu itu sudah dapat membantah ketakutan pemerintah pusat, jika PSBB Jakarta akan memukul ekonomi.
Menurut Bhima, sebenarnya investor justru menyambut baik kebijakan Anies yang memprioritaskan kesehatan dulu dibandingkan perekonomian.
"Buktinya setelah PSBB hari pertama dijalankan langsung ada kenaikan di bursa saham sebesar 2,89 persen dari level 5.016 ke 5.161," jelas Bhima.
Baca Juga: Para Pelanggar HAM Rezim Soeharto Dapat Jabatan Penting, Pengamat: Pemerintah Lupa Hari Tergelap 98
Bahkan, para pengusaha juga sudah bisa menyesuaikan bisnisnya dengan PSBB, hingga bisnis mereka bisa tetap jalan selama PSBB.
Untuk itu, dia berharap perpanjangan PSBB ketat di Ibu Kota akan membuat pengendalian Covid-19 bisa semakin efektif, hingga angka penularan bisa ditekan di bawah 4 ribu per hari.
"Begitu juga insentif untuk UMKM. Untuk bantuan produktif diperluas, karena banyak UMKM yang belum mendapatkan bantuan finansial dari pemerintah," pintanya.
Sementara itu, Anies sempat dikritik para menteri ekonomi atas keputusannya memberlakukan PSBB ketat Jakarta, karena mereka khawatir ekonomi akan terpukul, sekaligus membuat kabur investor dari bursa Indonesia.***