PSBB Anies Baswedan Mulai Dipuji, Anak Buah Sri Mulyani: Bukan Negatif, Investor Makin Percaya

- 27 September 2020, 06:45 WIB
Tangkapan layar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu dalam acara Kupas Tuntas Ekonomi dan APBN
Tangkapan layar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu dalam acara Kupas Tuntas Ekonomi dan APBN /Jurnal Presisi//Jurnal Presisi

PR CIREBON - Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Ketat di DKI Jakarta dinilai tidak banyak memukul ekonomi, karena rem darurat untuk menekan pandemi Covid-19 memang tidak terlalu berdampak negatif ke sektor ekonomi, seperti diungkapkan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu.

Detailnya, anak buah Sri Mulyani ini mengakui bahwa tren mobilitas ritel justru bergerak ke arah positif selama PSBB ketat tersebut.

"Dampak PSBB terhadap ekonomi kita cukup minimal. Bahkan kalau dilihat tren mobilitas untuk ritel, ke arah positif," ungkap Febrio dalam acara Kupas Tuntas Ekonomi dan APBN secara virtual, belum lama ini.

Baca Juga: Rapat DPRD Bekasi Mendadak Dibubarkan, Petugas Medis Jemput ASN Terkonfirmasi Positif Covid-19

Lebih lanjut, dia menjelaskan konsumsi ritel sempat menurun saat periode awal Covid-19 masuk ke Indonesia, yakni bulan April dan Mei 2020.

Namun kini, masyarakat mulai terbiasa yang berdampak pada konsumsi ritel terus membaik dan tumbuh positif.

Dengan indikator tersebut, Febrio menyebut dampak PSBBAnies Baswedan terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal III tidak akan terlalu besar seperti kuartal sebelumnya.

"Tapi kita terus pantau. Ini luar biasa perekonomian kita sangat tangkas, meski sangat rendah dibandingkan 2019," jelas Febrio, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.

Baca Juga: Netizen Berpolemik Soal DN Aidit Keturunan Habib, Nabiel: Bedakan Marga Al-Aidid dengannya

Sedangkan berdasarkan prediksi Kemenkeu terkait pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal III-2020 akan minus 2,9 persen sampai minus 1 persen. Sedangkan, satu tahun penuh berada di kisaran minus 1,7 persen sampai minus 0,6 persen.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x