Artinya, siapa yang punya pegangan kekuasaan kuat dijamin bakal bertahan, tetapi sebaliknya yang tidak kuat akan terlempar keluar.
"Apa pun prestasi Anda, kalau tidak nyantol (dengan kekuasaan), maka Anda tidak akan bertahan," tambah Refly
Atas sebab itu, Refly mengaku tertarik menunggu sikap yang akan dilakukan Erick Thohir terhadap Ahok.
Baca Juga: Kabar Baik Bagi Konservasi Satwa Langka, Badak Jawa Ujung Kulon Berhasi Lahirkan Dua Anak
Apalagi selama ini publik mengetahui, baik Erick Thohir maupun Ahok dikenal sebagai orang Jokowi, pemegang kekuasaan tertinggi di negeri ini, meski Ahok dikesankan telah menjadi PDIP setelah jaket partai banteng moncong putih itu dikenakannya.
"Erick Thohir sendiri pernah mengatakan, dia tidak mau orang yang banyak komentar. Kalau mau komentar ke dalam, bukan ke luar. Sekarang Ahok sudah komentar keluar, berani enggak Erick Thohir menggeser dia? Pasti enggak akan berani, saya sih manas-manasi saja, menantang apakah Erick Thohir berani memperingatkan Ahok," papar Refly.
Mengakhiri pernyataan, Refly mengatakan bahwa Erick Thohir hanya mampu menyingkirkan orang-orang yang tidak punya cantolan kekuasaan.
Baca Juga: Masuki Puncak Gelombang Kedua Covid-19, Inggris Perketat Aturan Isolasi dan Denda Warga Tak Patuh
"Tapi orang-orang yang punya cantolan kekuasaan, mana berani dia menyingkirkannya? Bahkan dia kasih jabatan-jabatan rangkap kepada punggawa-punggawanya," tandasnya.***