PR CIREBON - Organisasi Masyarakat (Ormas) Tikus Pithi yang mendukung pasangan independen Bagyo Wahyono dan FX Supardjo (Bajo), ternyata percaya diri untuk menargetkan menang tipis atas pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa di Pilkada Solo 2020.
Lebih lanjut, Ketua Umum Ormas Tikus Pithi Tuntas Subagyo mengatakan tidak ingin terlalu tinggi memasang target kemenangan Bajo di Pilkada Solo yang rencananya akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020.
"Cukup satu persen di atas mas Gibran, tidak usah muluk-muluk, yang penting menang. 'Nggak' usah terlalu jauh, nanti dikira 'ngoyo-woro' (mengada-ada)," ungkap Tuntas Subagyo, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.
Baca Juga: Imbas Pandemi Covid-19, ISAC Tahun 2020 Digantikan 'Idol Star Dog Championships'
Bahkan, Tuntas mengklaim target kemenangan itu terjadi tanpa adanya dana sama sekali untuk mengumpulkan massa, artinya mereka hanya mengandalkan masyarakat yang bergabung di ormas tersebut atau berbekal militansi ormas.
Dalam detailnya, Tuntas menceritakan perjuangan membentuk ormas Tikus Pithi sejak enam tahun lalu hingga menjadi militansi saat ini, bahkan Tuntas mengklaim tak ada kader ormas yang mengeluh saat mengantar Bajo mendaftar KPU.
"Kami rintis Ormas Tikus Pithi dari enam tahun lalu, kami kelola mereka, dibentuk jadi militansi. Bentuknya sosial, gotong royong, kebersamaan. Bahkan kemarin saat mengantarkan Bajo mendaftar ke KPU, mereka jalan kaki dua jam lebih tidak ada yang 'sambat' (mengeluh) karena selama ini pemikiran mereka adalah satu komando. Termasuk pada pilkada ini kami rintis sudah sejak satu tahun yang lalu, termasuk mengumpulkan KTP, jauh sebelum Gibran muncul kami sudah gerak dan deklarasi," jelas Tuntas.
Baca Juga: Amien Rais Siap Buka Suara Terkait Partai Baru, Warganet: Mumtaz Rais Pasti Dag Dig Dug Nih
Tak lupa, Tuntas pun menambahkan klaim bahwa Tikus Pithi selama enam tahun itu sudah punya banyak anggota dari berbagai daerah di Indonesia.
"Sampai saat ini Ormas Tikus Pithi memiliki banyak anggota dari berbagai daerah di Indonesia," ujar Tuntas tanpa menyebutkan angka pasti.