Refly Harun Diam-diam Puji Presiden Jokowi, Sebut Periode Pertama Miliki 'Starting Point' Tinggi

- 6 Agustus 2020, 17:39 WIB
Pakar hukum tata negara, Refly Harun.
Pakar hukum tata negara, Refly Harun. /Kanal YouTube Refly Harun

PR CIREBON - Pengamat politik yang juga seorang pakar hukum tata negara, Refly Harun terbilang rajin memberikan komentar atas kinerja Pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Tepatnya, aliran komentar itu selalu dilakukan Refly dalam kanal Youtube pribadinya. Hingga akhirnya, unggahan paling terbaru yang berjudul 'Ngeluhin Jokowi, Malah ke Rizal Ramli!!! Organisasi Saya PDIP' juga berbicara soal kinerja Presiden Jokowi selama memimpin bangsa Indonesia dalam enam tahun terakhir.

Menurut Refly, gerak pemerintahan seharusnya memiliki progres, tidak boleh sama karena berakibat celaka, tetapi juga tidak boleh mundur karena serupa ada dalam neraka.

Artinya, gerak pemerintahan Presiden Jokowi harus bisa lebih maju yang membuahkan prestasi.

Baca Juga: Pesan Megawati untuk Gibran, Bicarakan Kiat Pilkada Solo hingga Achmad Purnomo Sakit Hati

"Kalau kita bicara gerak pemerintahan, dari waktu ke waktu, seharusnya ada progres. Kalau Pemerintahan Jokowi sama dengan Pemerintahan SBY, maka itu celaka. Berbeda bila lebih maju, itulah prestasi. Tapi bila lebih buruk maka itu lebih dari celaka, serupa berada dalam neraka," ungkap Refly Harun dalam pernyataan yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari kanal Youtubenya pada Kamis, 06 Juli 2020.

Hanya saja, Refly menyebut belum melihat itu dalam jiwa pemerintah Presiden Jokowi. Lebih lanjut, Refly pun membandingkan dua periode Presiden Jokowi dengan diam-diam mengakui periode pertama memiliki kinerja sedikit lebih baik ketimbang saat ini.

Terbukti, periode pertama Presiden Jokowi memulai tahun pertama dengan rasa percaya masyarakat yang tinggi untuk bisa mengubah sejarah pemerintahan, termasuk menyelesaikan segala masalah.

Baca Juga: Perang Dinasti Politik Ada di Tangerang Selatan, PDI-P dan Gerindra Mesra Lagi usai Pilkada Solo

"Terus terang, saya kok belum melihat ini. Bahkan kalau saya bandingkan dengan era Jokowi pertama, itu sedikit lebih baik dibandingkan era saat ini. Paling tidak starting point tahun pertama, kepercayaan masyarakat pada Presiden Jokowi itu tinggi sekali. Mereka percaya presiden yang baru ini bisa menyelesaikan segala masalah," urai Refly Harun dengan sedikit memuji Presiden Jokowi.

Meskipun, seiring waktu berjalan yang terlihat dari pembangunan kabinet periode kedua tidak menunjukkan performa baik, seolah pemerintah sudah kehilangan percaya diri dengan tidak adanya keterlibatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menilai rapor masing-masing menteri.

Baca Juga: Gembirakan Pekerja Bergaji di Bawah Rp5 Juta, Erick Thohir Sebut Bantuan Rp600 Ribu Cair Bulan Depan

"Tapi pada periode kedua ini, ketika membangun kabinet kok kelihatannya tidak lebih baik, tidak percaya diri seperti kabinet pertama dengan melibatkan KPK untuk menilai siapa saja yang punya rapor merah.

"Pada periode pertama kesan bagi-bagi jabatan sudah terlihat, tetapi periode kedua ini makin terlihat. bukan negatif menurun, tapi malah meningkat," jelas Refly Harun membeberkan hasil pengamatannya.

Lebih dari itu semua, Refly Harun tetap menaruh harapan pada sisa masa jabatan Presiden Jokowi untuk bisa bermanfaat membangun pondasi kebaikan, seperti penciptaan sistem anti korupsi, pembersihan birokrasi, dan pengaturan penegak hukum.

Baca Juga: Penuhi Panggilan Polda Bali, Jerinx SID Datang Tanpa Masker dan Gunakan Kaos 'Indonesia Tolak Rapid'

"Kendati pesimistis, tapi saya berharap sisa masa jabatan Presiden Jokowi ini bisa dimanfaatkan untuk membangun pondasi kebaikan. Kalaupun belum baik karena waktu yang terbatas, paling tidak pondasinya sudah ada, seperti sistem anti korupsi jelas, birokrasi lebih dibersihkan, penegak hukum bisa diatur," ujar Refly bernada harapan.

Dengan demikian, saat nanti tiba waktunya berganti pemerintahan dari tangan Presiden Jokowi, hanya tinggal melanjutkan pondasi kebaikan itu untuk menciptakan Indonesia menjadi bangsa yang besar dan bebas dari korupsi.

"Saat ada pemerintahan baru, tinggal melanjutkan bata-bata kebaikan hingga bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan bebas dari korupsi," pungkas Refly Harun mengakhiri.

 

***

 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x