Saluran demokrasi itu memiliki legitimasi, meski nama Isdianto tidak pernah tercatat sebagai calon Gubernur Kepri pada Pilkada.
Endri mengungkapkan, sampai sejauh ini belum ada reaksi negatif dari publik terkait Isdianto dan menganggap publik mungkin masih menilai.
Baca Juga: Jakarta dan Jabar Dapat Dana Pinjaman Triliunan, Sri Mulyani Ajak Ganjar dan Khofifah Bergabung
Faktor lain yang menguntungkan Isdianto yaitu pandemi Covid-19, di mana fokus publik terfokus pada virus dan mungkin memaklumi keterbatasan pemerintah di masa pandemi.
Selain itu, bantuan sosial yang langsung diserahkan Isdianto juga secara otomatis meningkatkan popularitas dirinya dan mendapatkan reaksi publik positif.
Sejalan dengan persoalan itu, Isdianto memiliki waktu hingga Desember 2021 untuk membuktikan dirinya berkualitas sebagai pemimpin di Kepri dan masyarakat akan menilai kinerjanya.
Baca Juga: Anjing dan Kucing Agresif hingga Menggigit Selama Pandemi, Tiongkok Justru Kekurangan Vaksin Rabies
Kepercayaan publik dan kepuasan masyarakat terhadap kinerja Isdianto akan tampak jelas dari hasil pilkada 9 Desember 2020, apakah Isdianto yang digadang berpasangan dengan Suryani meraup suara terbanyak atau sebaliknya.
"Ini menarik untuk diteliti, mulai dari proses awalnya hingga berhasil menjabat sebagai Gubernur Kepri," katanya.
Berdasarkan catatan Antara, HM Sani yang merupakan kakak kandung dari Isdianto, berhasil memenangkan Pilkada 2015 berpasangan dengan Nurdin Basirun.