3 Kali Pecah Rekor Tertinggi Kasus Covid-19, Anies Baswedan: Dampak Jakarta Gencar Buat Tes Masif

- 12 Juli 2020, 19:54 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tengah menjelaskan rencana pembangunan museum di daratan buatan kawasan Ancol, Jakarta
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tengah menjelaskan rencana pembangunan museum di daratan buatan kawasan Ancol, Jakarta /Rizki/Tangkap layar Instagram/ @Aniesbaswedan

PR CIREBON - Kasus harian Covid-19 tercatat tertinggi di DKI Jakarta, sebanyak 404 kasus  pada Minggu 11 Juli 2020.

Namun rupanya, lansiran dari situs resmi Jakarta Corona, kasus tertinggi ini sudah terjadi tiga kali selama seminggu terakhir. Tepatnya, 8 Juli 2020 dengan 344 kasus, 11 Juli 2020 dengan 359 kasus, dan 12 Juli 2020 dengan 404 kasus.

Baca Juga: Tuduh Balik Pengecam Hagia Sophia Jadi Masjid, Erdogan: Mereka yang Biarkan Islamofobia Merajalela

"Dinas kesehatan melaporkan angka Covid-19, dalam seminggu ini kita mencatat tiga kali rekor penambahan harian, dan hari ini adalah yang tertinggi sejak kita menangani pandemi di Jakarta, ada 404 kasus baru," ungkap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam pernyataan yang dikutip dari akun YouTube Pemprov DKI Jakarta.

Lebih lanjut, Anies menilai bahwa lonjakan ini tidak dapat dianggap enteng. Pasalnya, lonjakan ini terjadi karena pihaknya gencar melakukan tes masif.

"Kita tidak menunggu pasien di fasilitas kesehatan, tapi puskesmas kita mengejar kasus di masyarakat, jadi bukan kita pasif di Jakarta kita secara aktif melakukan tracing lalu melakukan testing," jelas Anies.

Baca Juga: Jasad Yodi Prabowo Mulai Membusuk, Polisi Duga Editor Metro TV Tewas Tiga Hari Sebelum Ditemukan

Adapun saat ini, Jakarta telah meningkatkan test polymerase chain reaction (PCR) dan sudah melebihi dari standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pada awalnya, positivity rate di Jakarta hanya sebesar lima persen karena persyaratan yang ditetapkan oleh WHO adalah 1.000 test untuk 1 juta penduduk.

"Sebagai catatan, tanggal 4 Juni hingga 10 Juni di Jakarta kita melakukan 21.197 orang di test dan positivity rate-nya 4,4 persen," tambah Anies.

Baca Juga: Bermasker Pertama Kali di Hadapan Publik, Trump: Saat Berada di RS, Memang Bagus Pakai

Menurut trend positivity itu, sejak 11 Juni hingga 17 Juni Pemprov DKI Jakarta telah melakukan pengujian kepada 27.091 orang dengan positivity rate-nya 3,1 persen.

Kemudian berikutnya, pada 18 Juni hingga 24 Juni terdapat 29.873 orang menjalani test dan positivity rate-nya sebesar 3,7 persen.

Berlanjut lagi, pada 25 Juni hingga 1 Juli terdapat 31.085 orang menjalani test dan positivity rate-nya sebesar 3,9 persen.

Baca Juga: Bukan Hanya Ungkap Pembunuh Editor Metro TV, Anjing Pelacak K9 Juga Bisa Deteksi Narkoba hingga Bom

Hingga akhirnya pada 2 Juli hingga 8 Juli terdapat 34.007 orang menjalani test dan positivity rate-nya sebesar 4,8 persen.

"Tapi hari ini angka positivity rate menjadi 10,4 persen melonjak dua kali lipat," tambah Anies.

Untuk itu, Anies menyimpulkan bahwa melonjak dua kali lipat angkat positivity rate itu harus jadi peringatan untuk selalu lebih waspada dan disiplin.

Baca Juga: Penyebaran Covid-19 Lewat Udara Bisa Berbahaya, Pakar: Setiap Orang Harus Pakai Masker Tanpa Henti

"Maka saya sampaikan khusus untuk warga DKI Jakarta jangan anggap enteng, jangan anggap ringan, jangan merasa kita sudah terbebas dari wabah Covid-19 lonjakan ini merupakan peringatan kita semua," pungkas Anies.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: YouTube Sobat Dosen Jakarta Corona


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah