Pemerintah melakukan itu agar harga minyak goreng kembali ke harga eceran tertinggi Rp 14.000/lt.
Saat ini harga minyak goreng masih tetap tinggi, antara Rp 23.000-Rp 26.000/lt. Situasi produksi minyak goreng tidak pernah dalam keadaan defisit. Stok minyak goreng di pabrik tetap banyak.
Baca Juga: Drama India, Berakhir Juara. Kali Pertama di Piala Thomas
Harga minyak goreng dibuat tinggi oleh industri minyak goreng karena harga minyak goreng global mengalami kenaikan akibat berkurangnya pasokan minyak nabati yang dihasilkan Ukraina dan Rusia. Dua negara ini terlibat konflik perang sehingga mengganggu produksi dan pasokanya ke negara-negara tertentu.
Larangan pemerintah mencakup upaya pengawasan dan penindakan terhadap kemungkinan terjadinya penyelundupan minyak goreng keluar negeri. Tapi nyatanya, beberapa kejadian penyelundupan minyak goreng terungkap, seperti di Pelabuhan Aceh dan penyelundupan ekspor minyak goreng ke Timuor Leste.
5.000 titik
Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali mulai menyalurkan minyak goreng curah seharga Rp14.000 per liter yang akan disalurkan hingga 5.000 titik lokasi di seluruh Indonesia. Wakil Menteri BUMN Pahala Mansyuri mengatakan proyek percontohan distribusi minyak goreng tersebut akan dilakukan selama dua pekan, atau mulai akhir pekan ini hingga akhir Mei 2022.
Baca Juga: Bentuk Tim Satgas Khusus PMK di Majalengka, DKP3 : Wajib Sehat
"Pilot project distribusi minyak goreng curah ke 5.000 titik akan dilaksanakan BUMN Pangan ID FOOD," katanya dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Minggu.
Sebanyak 5.000 titik lokasi tersebut, kata dia akan tersebar di pasar-pasar tradisional yang terletak mulai dari pulau Sumatera hingga Sulawesi.
Editor: Aria Zetra
Sumber: Pikiran Rakyat.com analisa