Oleh: Imam Wahyudi *)
BUKAN lagi "antiklimaks" dan cenderung terseok-seok. Tim Piala Thomas Indonesia terpuruk. Bukan cuma gagal pertahankan gelar.
Lambang supremasi dunia badminton beregu putra lepas begitu saja. Tak terduga, menghadapi India -- justru nyaris tanpa perlawanan. Kali ini, dihadang tim "siluman" yang menggeliat menjadi "batu sandungan". India yang kerap diposisikan "underdog" dalam kancah Piala Thomas.
Pentas final Piala Thomas 2022 di Bangkok menjadi milik India. Berjaya unjuk jawara. Belum pernah menjejak puncak. Kali pertama menjadi finalis, langsung merebut juara. Menoreh sejarah perdana, sepanjang 73 tahun pergelaran akbar bulutangkis ini.
Baca Juga: Akibat Kerusakan Mesin Citilink Mendarat Darurat di Bandara Ahmad Yani, 146 Penumpangnya Selamat
Anthony Ginting dkk dipermalukan dengan kekalahan 0-3 langsung. Menyakitkan, justru di tangan India dan bahkan di puncak laga. Tak ada sebutan "kalah tipis" yang lazim menunjukkan persaingan ketat. Nyaris tak berkutik dan bobol pada tiga partai pertama. Tersisa dua nomor final pun tak berguna.
Tim Thomas India seolah ingin menjawab kekecewaan Malaysia yang dicegat ke semifinal. Malaysia klaim lebih pantas melaju. India tak terusik, bahkan berikutnya -- menggusur Denmark. Juga dengan skor 3-2.
Sebaliknya, pertarungan final yang sesungguhnya, tak terjadi. Nyaris tanpa hambatan pencapaian juara yang bersejarah bagi India. Tiga nol langsung. Memaksa Anthony dkk tertunduk lesu. India mencegat dominasi "jawara" Indonesia. Gagal pertahankan gelar, praktis peluang juara ke 15 kali pun pupus.