Lalu apakah keinginan Presiden melarang ekspor CPO, minyak goreng dan turunnya dengan maksud menciptakan harga minyak goreng menjadi murah bisa terwujud.
Baca Juga: Link Twibbon Gratis Buat Ucapan Idul Fitri 1443 H/2022 M
Sampai hari ke 3, setelah ekspor dihentikan tidak kelihatan tanda-tanda keinginan dapat terwujud. Harga minyak goreng tetap tinggi. Upaya Presiden untuk memaksa industri menjual minyak goreng kembali ke Rp 14.000/lt belum direspon.
"Kebijakan melarang ekspor diberlakukan sampai harga minyak goreng menjadi Rp 14.000," tegas Jokowi dalam Facebook Sekretariat Presiden ketika mengumunkan larangan impor.
Sisi lainnya, larangan itu telah memakan korban. Para indsutri mengurangi pembelian sawit (TBS) dari para petani sawit, sehingga berdampak kepada jatuhnya harga sawit.
Baca Juga: Cercaan Terhadap Budi Santosa Rektor ITK Makin Membesar,
Sekali lagi industri minyak goreng diuntungkan, karena mendapatkan harga bahan baku yang lebih rendah. Lalu siapa yang bermain dan mempermainkan instruksi Presiden?.***