SABACIREBON – Larangan ekspor minyak sawit mentah (CPO) yang berlaku efektif mulai besok, Kamis 28 April 2022, sudah dirasakan juga dampaknya oleh konsumen akhir di luar negeri.
Harga minyak goreng pun sama-mengikuti hukum dagang, dimana pasokan berkurang harga melonjak.
Kebijakan Presiden Joko Widodo menyebabkan konsumen minyak nabati dunia tidak memiliki pilihan lain selain membayar mahal untuk memenuhi kebutuhan.
India biasanya mengimpor separoh dari kebutuhan minyak goreng dari Indonesia, sementara Pakistan dan Bangladesh mengimpor hampir 80 persen minyak sawit mereka dari Indonesia.
"Tidak ada yang bisa mengkompensasi hilangnya minyak sawit Indonesia. Setiap negara akan menderita," kata Rasheed JanMohd, ketua Pakistan Edible Oil Refiners Association (PEORA) seperti dilansir pikiran-rakyat.com
Apalagi saat ini ekspor semua minyak utama lainnya berada di bawah tekanan dengan berbagai penyebab.
Minyak kedelai karena kekeringan di Amerika Selatan; minyak lobak karena tanaman kanola yang membawa bencana di Kanada; dan minyak bunga matahari karena perang Rusia di Ukraina.