Disebut-sebut sebagai Penemu Obat Virus Corona, Berikut Penjelasan Profesor Nidom dari Universitas Airlangga

- 6 Maret 2020, 20:14 WIB
Rempah-rempah.*
Rempah-rempah.* //PRFM

Namun, terkait klaim yang menyebut empon-empon dapat menyebuhkan infeksi COVID-19 berdasarkan hasil penelusuran @jabarsaberhoaks,dapat dipastikan bohong atau hoaks.

Seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Instagram @jabarsaberhoaks, saat dihubungi, Nidom menyatakan bahwa dia tidak pernah menyebut empon-empon bisa memberantas atau menyembuhkan seseorang yang terinfeksi virus Corona.

Menurut Ia, empon-empon diduga bisa mengurangi dampak dari bahaya sitokin dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Baca Juga: Viral Video Azab Berupa Badai Tornado Hantam India karena Kekerasan terhadap Kaum Muslim, Cek Faktanya

Nidom menyatakan pernah melakukan penelitian kecil tentang manfaat sejumlah rempah-rempah, yakni jahe, temulawak, kunyit, kayu manis, dan sereh, saat mewabahnya virus flu burung sekitar 2006-2007.

Saat itu, kondisi paru-paru pasien yang terinfeksi flu burung rusak parah sehingga memicu tingkat kematian yang tinggi.

Hasil penelitiannya menunjukkan kerusakan pada paru-paru itu disebabkan oleh banjir sitokin. Sebenarnya, sitokin adalah respon alamiah tubuh saat benda asing, seperti virus, bakteri, debu, atau rokok, masuk.

Baca Juga: Seperti di Dunia Nyata, Sissy Priscillia dan Vanesha Prescilla Beradu Akting Jadi Kakak-Adik di Film 'Backstage'

Namun, produksi sitokin di paru-paru bisa lebih banyak ketimbang di organ lain sebab terdapat oksigen di paru-paru yang menyebabkan adanya radikal bebas sehingga produksi sitokin berlebihan.

Menurut Nidom, sitokin ternyata bisa dikendalikan dengan curcumin, zat aktif yang terkandung dalam empon-empon.

Dia pun telah mengujinya pada hewan yang terinfeksi flu burung dan mendapati bahwa produksi sitokin menjadi lebih rendah setelah diberi curcumin.

Baca Juga: Tiga Mahasiswa UGM Dikabarkan Terinfeksi Virus Corona Sepulang dari Bali, Kadinkes Buka Fakta Sebenarnya

Namun, penelitian tersebut tidak berlanjut. "Waktu itu saya tidak lanjutkan lebih detail karena fokus untuk membuat vaksin flu burung," katanya.

Sebelum terdapat kasus positif virus Corona di Indonesia, Nidom mempelajari jurnal-jurnal penelitian untuk kasus di Wuhan, Cina.

Ia menemukan bahwa ada benang merah di mana virus Corona kategori highly patogenic (virus masuk ke paru-paru) bisa menyebabkan banjir sitokin.

Baca Juga: Masjid Agung Sumber Cirebon Bocor hingga Air Masuk Tempat Salat, Renovasi Dijadwalkan 2020

Oleh karena itu, dia menduga curcumin bisa mengendalikan sitokin dan mengurangi dampak sebagaimana halnya dengan flu burung.

Maka dapat dipastikan klaim tersebut, disinformasi, namun fakta mengenai curcumin dapat mengendalikan sitokinin memiliki kemungkinan benar.

Namun hingga kini belum dilakukan penelitian lebih lanjut terkait hal itu.***

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: JABAR SABER HOAKS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x