Ada Guru Dibotaki di Sleman, FHPTK Berharap Tak Terjadi di Cirebon

- 6 Maret 2020, 15:36 WIB
ILUSTRASI Guru.*
ILUSTRASI Guru.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Forum Honorer Pendidik dan Tenaga Kependidikan (FHPTK) Kabupaten Cirebon, Sholeh Abdul Gofur mengaku prihatin dengan adanya tindakan penggundulan yang dilakukan oleh penyidik kepolisian kepada tiga guru di Sleman DIY.

Menurut Sholeh, cara tersebut bukanlah cara yang baik. Sedangkan tersangka lainnya seperti kasus koruptor justru mereka tidak diperlakukan serupa seperti yang dialami oleh ke tiga guru tersebut.

"Saya berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi, khususnya di wilayah Kabupaten Cirebon ini," harap Sholeh kepada Pikiran Rakyat.com, Jumat, 6 Maret 2020.

Baca Juga: Cerita Perjalanan Hanung Bramantyo: Berawal dari Studio Kawinan, Kini Bisa Bikin Film Layar Lebar Pakai Ponsel

Sholeh manambahkan, kenapa mereka para polisi tidak ingat bahwa mereka bisa jadi polisi tak lain karena guru di sekolah mereka waktu kecil. Mereka dapat membaca, menulis, menghitung semua karena guru.

"Meski sempat aksi penggundulan itu dilakukan oleh penyidik kepolisian karena keinginan sendiri dengan alasan keamanan, menurut saya itu sekadar alasan saja dari para guru, intinya aksi tersebut sangat menghina kaum guru," pungkas pria yang juga berprofesi sebagai guru SD itu.

Seperti diketahui, tiga orang guru menjadi tersangka kasus susur sungai di Sleman, Yogyakarta. Tragedi susur sungai yang menewaskan sepuluh siswa SMP itu dilakukan dalam rangka kegiatan pramuka.

Baca Juga: Diprediksi Miliki 50 Juta Penduduk di 2020, Tim Penggerak PKK Jabar Siap Kolaborasi dengan BKKBN demi Sukseskan Banggakencana

Namun respons beragam muncul dari masyarakat saat mengetahui tiga guru tersebut dibotaki dalam proses hukum yang mereka jalani.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x