Terutama, harus tepat waktu, tepat jumlah dan tepat orang yang sangat membutuhkan bantuan dengan jumlah yang mencukupi kebutuhannya selama masa PPKM diberlakukan.
“Jadi bantuan sosial ini bersifat memberikan kepastian agar rakyat tidak keluar rumah, sebab jika bantuannya kurang apalagi terlambat maka secara manusiawi pasti akan keluar rumah untuk mencari pendapatan,” katanya.
Hasil pengamatannya, selama ini program bansos pemerintah belum mencapai target membantu masyarakat yang benar-benar terdampak PPKM Darurat.
Baca Juga: Ridho Unggah Foto Rizki DA dan Nadya Mustika Rahayu: Pelajaran Berharga Buat Ido
Dicontohkannya, program bantuan beras untuk masyarakat yang dialokasikan 11 ribu ton beras dengan estimasi pembagian 10 kg per 1 KK untuk bantuan se-Jawa dan Bali selama PPKM Darurat.
Namun, bantuan tersebut hanya ditargetkan menyasar 30 persen orang miskin saja berdasar data jumlah penduduk miskin seJawa dan Bali yang mencapai 14.948.960 jiwa.
“Sehingga tidak berdampak signifikan untuk memenuhi kebutuhan beras rakyat miskin se-Jawa Bali,” tandasnya.
Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan, 25 Juli 2021: Taurus Hati-hati, Gemini Sukses, dan Cancer Evaluasi
Johan Rosihan mengaku sangat perihatin dengan perkembangan angka kasus harian Covid-19 di tanah air yang menunjukkan peningkatan kasus sebesar 44,04 persen dibanding sebelum PPKM Darurat dengan kasus konfirmasi harian mencapai 36.197 kasus.