Network
PR CIREBON – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyesalkan tindakan kelompok manapun yang menyudutkan Din Syamsudin sebagai bagian dari kelompok radikal.
Tanggapan soal Din Syamsudin diungkapkan Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim dalam keterangan tertulis pada Jumat, 11 Februari 2021.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan bahwa pelaporan dan tuduhan radikalisme yang dilayangkan kepada Din Syamsudin adalah sebuah fitnah semata.
Baca Juga: Din Syamsudin Dituduh Radikal, MUI: Fitnah Keji dan Merupakan Sebuah Kebodohan
Pasalnya, Din Syamsudin merupakan tokoh Muslim yang sangat dihormati karena dalam waktu yang panjang telah mempromosikan Wasatiyatul Islam atau Islam Moderat di berbagai forum dunia.
Dari tuduhan tersebut, Sudarnoto mengkhawatirkan adanya gerakan sistematik terkait dengan isu radikalisme yang tujuannya adalah untuk mendiskreditkan tokoh, ulama, umat dan bahkan Islam atau Islamophobia.
Sudarnoto meminta kepada kepada pihak manapun untuk mewaspadai gerakan-gerakan seperti itu karena merupakan bagian dari upaya memecah belah antar elemen bangsa.
Baca Juga: Tanggapi Kudeta di Myanmar, MUI: Semoga Tidak Memperburuk Kondisi WNI dan Muslim Rohingya
“Tidak berlebihan untuk menyebut bahwa spirit Islamophobia sebetulnya sudah muncul dimana-mana dan berkembang antara lain di Indonesia,” ungkapnya yang dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari ANTARA.
“Dengan dalih radikalisme, ada kemungkinan spirit Islamophobia ini ditebar," imbuhnya.
Sudarnoto menilai, tuduhan radikalisme yang ditujukan kepada Din Syamsuddin berpotensi kuat menumbuhkan spirit Islamophobia.
Baca Juga: SKB 3 Menteri tentang Seragam Sekolah Diterbitkan, Waketum MUI Anwar Abbas: Ini Bermasalah
Apalagi, lanjutnya, setelah Din Syamsuddin, tokoh atau ulama kritis lainnya akan dikenakan tuduhan yang sama oleh kelompok-kelompok Islamophobia.
"Oleh karena itu, diperlukan sikap yang adil dari pemerintah,” tegasnya.
Selain itu, Sudarnoto juga meminta kepada pihak dan kelompok manapun untuk berpikir ulang dan mempertimbangkan masak-masak atas tuduhan radikal yang ditunjukkan kepada Din Syamsudin.
Ia juga meminta Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan pihak Kementerian Agama untuk mengkaji secara seksama, kritis dan adil terhadap laporan dan tuduhan radikalisme yang ditunjukkan kepada Din Syamsudin.***
