Network
PR CIREBON — Baru-baru ini isu tak sedap hinggap di tubuh Partai Demokrat. Isu itu kian mencuat, pasalnya merongrong kedudukan posisi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Semula Partai Demokrat berharap semua itu tidak benar. Akan tetapi, muncul kesaksian dan testimoni para kader Partai Demokrat yang menunjukan gelagat dugaan benarnya isu gerakan pengambilalihan paksa Ketum PD AHY.
AHY pun menyatakan pihaknya sudah mencium gejala ini, sejak satu bulan yang lalu. Pada awalnya, pihaknya menganggap persoalan ini hanyalah masalah kecil saja, urusan internal belaka.
Baca Juga: Pesan Diplomasi Pemerintah Indonesia Tanggapi Gejolak Politik di Myanmar
"Tetapi sejak adanya laporan keterlibatan pihak eksternal dari lingkar kekuasaan, yang masuk secara beruntun pada minggu yang lalu, maka kami melakukan penyelidikan secara mendalam," ungkap dia.
Dengan tengah dilaksanakannya gerakan untuk pengambil-alihan secara “paksa” kepemimpinan Partai Demokrat tersebut, Partai Demokrat katanya tentu akan mempertahankan kedaulatan dan kehormatannya.
Dan, hari ini, Senin 1 Februari 2021, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengeluarkan pernyataan sikap, bahwa ada gerakan pengambilalihan paksa kepemimpinan Partai Demokrat.
Baca Juga: Waspada Potensi Bencana, BPBD Kota Cirebon Sosialisasikan Mitigasi Bencana
"Kami memandang perlu untuk memberikan penjelasan secara resmi tentang duduk perkara yang sebenarnya. Yaitu tentang adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, yang tentu mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat," kata AHY di Jakarta, dikutip PR Cirebon dari ANTARA.
