Vaksin Sinovac Dapat Lampu Hijau MUI dan BPOM, dr. Tirta Siap Siarkan Langsung saat Divaksin

- 12 Januari 2021, 06:31 WIB
Relawan Covid-19, dr. Tirta Mandira Hudhi soroti komunikasi publik pemerintah yang kerap membuat bingung masyarakat.
Relawan Covid-19, dr. Tirta Mandira Hudhi soroti komunikasi publik pemerintah yang kerap membuat bingung masyarakat. /Instagram.com/ @dr.tirta

PR CIREBON - Majelis Ulama Indonesia (MUI) akhirnya menetapkan jika vaksin Covid-19 jenis Sinovac asal Tiongkok suci dan halal.

Informasi tersebut juga diiring kabar bahagia dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang mengeluarkan izin darurat vaksin Covid-19.

Kabar tentang keamanan vaksin dari BPOM ini telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan beberapa pejabat negara.

Baca Juga: Blokir Akun 'Tukang Lapor', Haikal Hassan: Gak Lapor, Gak Makan

Selain itu, ajakan vaksinasi juga telah lama diserukan oleh dr. Tirta Mandira Hudhi yang merupakan relawan Covid-19.

Seperti saat mendengar BPOM telah mengeluarkan izin darurat vaksin Covid-19, dr. Tirta merasa senang dan berjanji akan menayangkan vaksinasi secara live di akun Instagramnya.

"Sampe jumpa 14 , saya bakal live vaksin bareng @dinkessleman," tulisnya dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Instagram @dr.tirta pada 11 Januari 2021.

Baca Juga: Korea Selatan dan Singapura Tawarkan Bantuan Cari Puing dan Korban Sriwijaya Air SJ182

Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menyampaikan bahwa vaksin Sinovac telah memenuhi standar WHO, sehingga izin darurat vaksin Covid-19 bisa dikeluarkan.

"Hasil @bpom_ri , Sinovac di atas standar minimal WHO. Jadi EUA bisa dikeluarkan! Jos gandos kotos-kotos," ungkapnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Cipeng | TIRTA (@dr.tirta)

BPOM melalui laman resminya menyatakan bahwa vaksin Covid-19 jenis Sinovac atau disebut Coronavac aman untuk manusia.

Baca Juga: Tanggapi Video Haikal Hassan Jelekkan Jokowi, Muannas: Jangan Sampai Antum Dibilang Munafik

“Hasil evaluasi menunjukkan Coronavac aman dengan kejadian efek samping yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang, yaitu efek samping lokal berupa nyeri, indurasi (iritasi), kemerahan dan pembengkakan.

"Selain itu terdapat efek samping sistemik berupa myalgia (nyeri otot), fatigue, dan demam,” jelas Kepala BPOM, Penny K. Lukito, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Badan POM.

Menurut Lukito, pengembangan vaksin Coronavac ini pada uji klinik fase 3 dilakukan di beberapa negara termasuk Indonesia, Brazil dan Turki.

Baca Juga: Unggah Foto Diduga Sriwijaya Air Sebelum Jatuh, Ali Mochtar Ngabalin Minta Maaf

Hal ini berdasarkan data-data yang telah disampaikan oleh PT. Bio Farma kepada Badan POM dan hasil pembahasan yang dilakukan bersama Komite Nasional Penilai Obat dan Para Ahli pada Bulan Desember 2020 dan Januari 2021.

Lukito mengatakan bahwa Vaksin CoronaVac telah menunjukkan kemampuan dalam pembentukan antibodi di dalam tubuh dan juga kemampuan membunuh atau menetralkan virus (imunogenisitas).

"Pada uji klinik fase 3 di Bandung, data imunogenisitas menunjukkan hasil yang baik. Sampai 3 bulan jumlah subjek yang memiliki antibody masih tinggi yaitu sebesar 99,23 persen," ungkapnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Instagram @dr.tirta BPOM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x