Usai BAB di Sungai Seorang Nenek Diserang Buaya, Tangan Kirinya Putus

- 2 Januari 2021, 16:17 WIB
Usai BAB di Sungai, Seorang Nenek Diserang Buaya, Tangan Kirinya Putus.*
Usai BAB di Sungai, Seorang Nenek Diserang Buaya, Tangan Kirinya Putus.* /PIXABAY


PR CIREBON - Serangan buaya terhadap manusia kembali terjadi di Kalimantan tengah, kali ini dialami seorang nenek, akibat kejadian tersebut tangan sebelah kirinya harus putus digigit buaya.

Peristiwa serangan buaya terhadap manusia itu terjadi di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah. Kali ini, yang menjadi korban serangan buaya adalah seorang nenek berusia 74 tahun bernama Bahriah.

Atas insiden penyerangan buaya itu membuat tangan korban sebelah kiri nenek Bahriah putus.

Baca Juga: Soal Maklumat Kapolri Menuai Kritikan Pekerja Jurnalistik, Ini Penjelasan Edi Hasibuan

“Selain tangan kiri putus, kaki nenek saya juga patah. Saat ini beliau masih dirawat di RSUD dr Murjani Sampit,” kata Zulkifli, cucu korban di Sampit, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari ANTARA, Sabtu.

Zulkifli menceritakan, kejadian penyerangan buaya tersebut terjadi pada hari Jumat, 1 Januari 2020 malam sekitar pukul 23.30 WIB.

Pada saat itu, diketahui nenek Bahriah baru saja selesai buang air besar (BAB) di jamban di pinggir sungai, yang lokasinya tidak jauh dari Dermaga Pelangsian Kecamatan Mentawa baru Ketapang.

Baca Juga: Usai BAB di Sungai, Seorang Nenek di Sampit Diterkam Buaya

Setelah selesai BAB, korban turun ke tangga yang lebih dalam karena hendak mencuci tangan. Saat itulah, tangan kiri korban langsung diterkam buaya yang ukurannya diperkirakan cukup besar.

Korban pun langsung berteriak meminta pertolongan kepada warga setempat.

Seorang warga yang mendengar teriakan tersebut, langsung berlari menolong korban. Saat itu, buaya berusaha membawa tubuh korban ke dalam sungai.

Baca Juga: Sampah Luar Angkasa Menumpuk, Jepang Rencanakan Buat Satelit dari Kayu

Sempat terjadi tarik menarik antara korban dan warga dengan buaya. Untungnya tubuh korban terhalang kayu sehingga tidak sampai jatuh ke air. Namun, kuatnya tarikan buaya tersebut, membuat tangan kiri korban akhirnya putus.

Selain tangan kiri putus, kaki kiri korban pun diketahui patah. Warga kemudian langsung melarikan korban ke RSUD dr Murjani Sampit guna diberikan pertolongan medis.

“Kami berharap kejadian ini menjadi perhatian pemerintah dan pihak terkait lainnya agar tidak terus terulang. Nenek saya perlu bantuan agar bisa dirawat sampai sembuh,” ujar Zulkifli.

Baca Juga: Bukti Pemerintah Serius Akhiri Pandemi, 1,8 Juta Vaksin Covid-19 Kembali Tiba di Tanah Air

Sementara itu, konflik buaya dengan manusia di Kotawaringin Timur kembali meningkat. Rabu, 30 Desember 2020 sekitar pukul 10.00 WIB lalu, seorang anak laki-laki berusia 11 tahun juga diterkam buaya saat mandi di Sungai Hambawang Desa Ganepo Kecamatan Seranau.

Untungnya, nyawa anak tersebut berhasil diselamatkan setelah paman korban dan warga lainnya menariknya dari mulut buaya.

Akibat kejadian itu, anak tersebut menderita bekas gigitan buaya pada kedua kakinya.

Baca Juga: Peringati Setahun Kematian Jenderal Iran Soleimani oleh AS, Iran akan Perjuangkan sampai Peradilan

Kedua lokasi kejadian serangan buaya ini berseberangan sungai dipisahkan Sungai Mentaya. Meningkatnya serangan buaya membuat masyarakat cemas untuk beraktivitas di sungai.

Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit, Muriansyah mengaku sudah menerima informasi terkait kejadian ini. dia sedang berkoordinasi dengan pimpinannya terkait penanganannya.

“Saya atas nama pribadi mengucapkan turut berbelasungkawa. Dan kami akan segera berusaha menangkap buaya yang menyerang nenek Bahriah tersebut sesegera mungkin,” ucap Muriansyah.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x