Bukti Pemerintah Serius Akhiri Pandemi, 1,8 Juta Vaksin Covid-19 Kembali Tiba di Tanah Air

- 2 Januari 2021, 15:27 WIB
Petugas menurunkan satu dari 11 envirotainer berisi 1.8 juta dosis vaksin Sinovac yang kedua saat tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten, Kamis, 31 Desember 2020.
Petugas menurunkan satu dari 11 envirotainer berisi 1.8 juta dosis vaksin Sinovac yang kedua saat tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten, Kamis, 31 Desember 2020. /Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden/

PR CIREBON – Pemerintah Indonesia kedatangan tambahan vaksin Covid-19 dari Sinovac sebanyak 1,8 juta dosis vaksin Covid-19 tiba di Bandar Udara Soekarno Hatta Tanggerang, Banten, Kamis, 31 Desember 2020.

Vaksin tahap dua itu diangkut dengan pesawat jenis Boeing 777-300 ER, pesawat milik maskapai Garuda Indonesia itu tiba di Indonesia pukul 11.55 WIB.

Pada saat penjemputan vaksin di Bandara Soekarno Hatta, dihadiri oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.

Baca Juga: Pernah Derita Acrophobia, Kini Kak Seto Loncat dan Panjat Tembok Layaknya Parkour

Seusai kedatangannya di Bandara Soekarno-Hatta, vaksin Covid-19 tersebut dimuat dalam 11 buah Envirotrainer, sebuah peti kemas pendingin, yang selanjutnya dibawa ke warehouse Garuda Indonesia untuk dilakukan pengisian ulang daya Envirotrainer.

Dalam rencananya, vaksin direncanakan langsung dibawa dengan 4 buah truk flatbed ukuran 40 feet untuk selanjutnya disimpan di lokasi penyimpanan khusus milik PT. Bio Farma di Bandung.

Hal itu untuk dilakukan penyimpanan sesuai dengan protokol penyimpanan vaksin secara aman dan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh WHO.

Baca Juga: Mula 1 Januari 2021 WhatsApp Tak Bisa Beroperasi di Sistem Ponsel Lama

Vaksin ini merupakan kedatangan yang kedua kalinya setelah sebelumnya 1,2 juta vaksin Sinovac tiba pada 6 Desember 2020 lalu. Kedatangan ini menambah ketersediaan vaksin bentuk jadi asal Sinovac menjadi 3 juta dosis.

Selanjutnya akan diikuti dengan pengiriman suplai vaksin dalam bentuk bahan baku (bulk) sebanyak 140 juta dosis secara bertahap yang akan dimulai sejak bulan Januari 2021.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kementerian Kesehatan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x