Kepala BPOM Sebut Uji Klinis Vaksin Covid-19 Memberikan Hasil yang Menggembirakan

- 31 Desember 2020, 09:15 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Dok. Biofarma.co.id/

PR CIREBON – Sebagai upaya dalam menanggulangi serta mengakhiri badai pandemi Covid-19 yang telah membuat perekonomian Indonesia di banyak sektor menjadi lesu, pemerintah memesan ratusan juta dosis vaksin Covid-19 dari berbagai produsen vaksin terkemuka.

Pemerintah Indonesia sendiri telah mengamankan supply 100 juta dosis vaksin untuk kebutuhan dalam negeri.

Pengamanan 100 juta dosis vaksin tersebut sudah dilakukan melalui kesepakatan pembelian di muka antara Bio Farma dengan AstraZeneca sebanyak 50 juta dosis vaksin Covid-19, dan Indofarma dengan Novavax sebanyak 50 juta dosis vaksin Covid-19.

 Baca Juga: Pemerintah Pastikan 100 Juta Supply Vaksin Covid-19 Aman Untuk Kebutuhan Dalam Negeri

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa pemerintah saat ini sedang berlomba dengan waktu dalam menanggulangi badai pandemi Covid-19 di Tanah Air.

Upaya pembelian vaksin dari Novavax dan AstraZeneca yang dilakukan pemerintah Indonesia diharapkan dapat memberikan sebuah kepastian kepada masyarakat Indonesia atas produk vaksin yang nanti akan dilakukan upaya vaksinasi.

“Tahap pertama penyediaan dan persetujuan vaksin ‘insya allah’ dalam waktu 1-2 minggu. Sehingga kami di Kemenkes bisa masuk memikirkan tahap 2 mendistribusikan vaksin ke seluruh pelosok wilayah indonesia dalam waktu yang singkat untuk diberikan kepada tenaga kesehatan dan masyarakat Indonesia,” tutur Menkes Budi

 Baca Juga: SKB Pemerintah Tunjukan 35 Orang Anggota FPI Terpidana Teroris dan 206 Terpidana Umum

Lebih lanjut, Kepala Badan POM Peny G. Lukito menjelaskan bahwa sesuai dengan amanat dan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa kaminan keselamatan dan kehati-hatian dalam proses pengadaan vaksin Covid-19 merupakan prioritas yang paling utama, mulai dari aspek mutu hingga efikasi vaksin.

Uji klinis vaksin Covid-19 di Bandung, tutur Kepala BPOM Penny memaparkan, telah memberikan hasil yang menggembirakan.

Selanjutnya yakni menunggu hasil uji interim tahap 3 untuk kemudian disandingkan dengan hasil Uji dari Negara lain yang juga melakukan uji klinis Sinovac yaitu Turki, Chili, dan Brazil.

“Uji klinis kami lakukan dengan cermat dan mengutamakan kehati hatian, dalam rangka pemberian EUA,” ungkap Penny, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Laman resmi Kemenkes RI.

Penny mengatakan bahwa Brazil dan Turki sudah mengeluarkan hasil ujinya dan didapati hasil yang konsisten dengan hasil uji di Bandung.

Pahala Mansury selaku Wakil Menteri 1 BUMN menyebutkan bahwa BUMN akan bahu-membahu bersama dengan pemerintah untuk bergerak cepat dalam menghadirkan vaksin di Indonesia.

 Baca Juga: Meski Ditahan Imbang, Liverpool Tetap Kokoh Duduki Puncak Klasemen Liga Inggris

“Di sisi kesehatan, Kementerian BUMN bersinergi dengan Kemenkes dan Kemenlu mulai dari awal membuka akses dan menghadirkan ketersediaan vaksin dan alat pendukung vaksinasi lainnya,” ujar Wamen I BUMN.

Proses pemberian CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) kepada Biofarma juga menjadi sebuah pengakuan terhadap kesiapan dan komitmen Biofarma untuk memproduksi vaksin dari awal.

Prof Kusnadi Rusmil selaku Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 memaparkan bahwa proses penyuntikkan uji klinis terhadap 1.620 relawan telah selesai dilakukan.

Selanjutnya, berdasarkan hasil pemantauan terhadap 1.620 relawan, sejumlah relawan mengalami reaksi ringan seperti demam dan pegal ringan.

“Laporan interim fase dua akan diberikan ke BPOM pada januari 2021,” tambah Kusnadi.

Pihak Biofarma sendiri telah memiliki sebuah rangkaian sistem distribusi digital untuk menjamin distribusi vaksin Covid-19 secara reliable, akuntable, dan terjamin mutunya.

 Baca Juga: FPI Dinyatakan Terlarang, Dandhy Laksono: Bisa Begini ya? Tanpa Proses Pengadilan?

“CPOB sudah kami tunggu, sehingga kami dianggap sudah layak untuk mengamankan program vaksinasi. Kami membuat siatem secara digital sehingga distribusi reliable, akuntable, dan dijamin mutunya,” kata Dirut Biofarma Honesti Basyir.

Proses vaksinasi menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mempercepat memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Di sisi lain, masyarakat tetap diwajibkan untuk disiplin menerapkan prorokol kesehatan 3 M, yaitu Memakai Masker, Mencuci Tangan dengan Sabun, dan Menjaga Jarak.***

 

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Kemenkes RI BPOM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah