PR CIREBON – Presiden Joko Widodo (Jokowi) seusai melantik enam menteri baru pada Rabu, 23 Desember 2020 lalu, langsung memberikan tugas kepada keenam menteri tersebut untuk segera ditangani.
Budi Gunadi Sadikin, yang ditunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri Kesehatan, mendapatkan tugas utamanya terkait percepatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Sejalan dengan instruksi Presiden Jokowi tersebut, sebagai upaya untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 di Indonesia, Menkes Budi pun langsung bergerak cepat dengan melakukan koordinasi bersama beberapa perusahaan penyedia vaksin diantaranya Sinovac, Novavax, AstraZeneca, Pfizer, dan COVAX/GAVI.
Baca Juga: Terjadi Pembunuhan, Seorang Pria Berusa 80 tahunan Tewas di Rumahnya
Sinovac merupakan vaksin dari Tiongkok, Novavax dan Pfizer dari Amerika Serikat, AstraZeneca dari Inggris, sementara COVAX/GAVI yang diinisiasi oleh aliansi vaksin Gavi serta didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI).
Dari kelima jalur pengadaan vaksin tersebut, telah diperoleh jumlah dosis yang diberikan untuk Indonesia. Diperkirakan jumlahnya mencapai 400 juta dosis. Jumlah ini akan diupayakan untuk ditambah, mengingat untuk mencapai kekebalan kelompok, dibutuhkan kurang lebih sebanyak 468,8 juta dosis vaksin yang diperuntukkan bagi 181,5 juta jiwa.
''Kita memastikan bahwa kita bisa mengamankan jumlah tersebut,'' tutur Menkes, Selasa, 29 Desember 2020, seperti dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari laman Kemenkes.
Baca Juga: Sindir Blusukan Mensos Tri Rismaharini, Fadli Zon: Kasihan Dinsos DKI, Pekerjaannya Diambil Alih
Dari 400 juta dosis tersebut, 100 juta dosis vaksin berasal dari Sinovac, 100 juta dosis dari Novavax, 100 juta dosis vaksin dari AstraZeneca, dan 100 juta dari Pfizer.