Anggaran Vaksin Capai Rp73 Triliun, Fadjroel: Ini Investasi untuk Masa Depan Indonesia

- 26 Desember 2020, 14:19 WIB
Anggaran Vaksin Capai Rp73 Triliun, Fadjroel: Ini Investasi untuk Masa Depan Indonesia / Foto Ilustrasi Covid-19.*
Anggaran Vaksin Capai Rp73 Triliun, Fadjroel: Ini Investasi untuk Masa Depan Indonesia / Foto Ilustrasi Covid-19.* /PIXABAY/fernandozhiminaicela


PR CIREBON – Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto memperkirakan anggaran program vaksin Covid-19 di 2021 mencapai Rp73 triliun.

Anggaran tersebut disiapkan pemerintah agar masyarakat di Indonesia menerima vaksinasi.

"Pemerintah menganggarkan untuk vaksinasi yang tentu dari pembahasan itu kisarannya antara Rp63 sampai Rp73 triliun yang untuk disiapkan vaksinasi," jelas Airlangga dalam diskusi virtual 'Outlook 2021: Wajah Indonesia Setelah Pandemi'.

Baca Juga: Thomas Tuchel Dipecat Paris Saint Germain usai Wawancara Kontroversial

Menurutnya, melalui vaksinasi, masyarakat akan merasa aman dan tingkat kepercayaan mereka menjadi lebih tinggi. Sehingga, masyarakat tidak lagi takut untuk melakukan aktivitas di luar rumah.

Terkait anggaran tersebut Staf, Khusus Presiden bidang Komunikasi, Fadjroel Rachman, mengatakan hal itu merupakan investasi untuk keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Ini bukan biaya, tapi ini adalah investasi untuk masa depan kehidupan manusia Indonesia. Investasi untuk masa depan keberlangsungan NKRI dan investasi untuk masa depan kehidupan umat manusia. Semoga Tuhan YME melindungi kita semua," ujar Fadjroel Rachman dalam keterangannya pada Sabtu, 26 Desember 2020, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News.

Baca Juga: Apakah Perlu Vaksinasi Jika Sudah Pernah Terinfeksi Covid-19? Berikut Penjelasannya

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito menyatakan secara umum kesiapan daerah untuk memastikan distribusi vaksin Covid-19 sudah cukup baik.

“Pemerintah pusat terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan distribusi vaksin Covid-19 berjalan dengan lancar,” ujar Wiku dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.

Distribusi vaksin akan dilakukan secara bertahap dan diutamakan pada populasi dan wilayah yang berisiko tinggi pada tingkat penularan yang tinggi.

Baca Juga: Blak-blakan! Teddy Gusnadi Ungkap Alasan Dukung Pemerintah hingga Singgung soal Tawaran

Wiku menjelaskan, uji klinis vaksin Sinovac saat ini tengah berlangsung di Universitas Padjajaran dan PT Bio Farma.

Uji coba itu dilakukan untuk melihat dosis yang aman dan efek samping yang mungkin terjadi.

Hasil uji klinis kemudian akan disampaikan kepada Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (POM) sebagai syarat untuk dikeluarkannya ermergency use of authorization (EUA).

Sedangkan vaksin Merah Putih yang sedang dikembangkan Lembaga Biologi dan Molekuler Eijkman, adalah kandidat vaksin yang akan digunakan mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Tanggapi Surat Marzuki Alie soal HGU, Refly Harun: Tantangan Bagi Mahfud MD

Ditargetkan, setelah lulus uji klinis dan praklinis, diharapkan izin edar dapat dikeluarkan tahun 2021.

“Bibit vaksin Merah Putih berpotensi akan diserahkan oleh Lembaga Biologi dan Molekuler Eijkman kepada PT Bio Farma pada triwulan pertama tahun 2021," kata Wiku.

Pemerintah saat ini tengah gencar mengedukasi masyarakat akan pentingnya vaksinasi dalam mengatasi pandemi Covid-19 agar kekebalan komunitas atau herd Immunity semakin mudah tercapai.

Baca Juga: Dapat Daftar Grup Penguasa Tanah hingga Ratusan Ribu Hektar, Mahfud MD: Ini Gila

“Pemerintah juga memastikan bahwa vaksin yang nanti digunakan aman, berkhasiat minim efek samping dan tentunya halal," katanya, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Antara News.

Untuk masyarakat yang menolak, pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk menjatuhkan sanksi agar masyarakat patuh dan ikut serta dalam program vaksinasi, agar tercapai herd immunity.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: PMJ News Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x