Network
PR CIREBON - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mendukung langkah Kementerian Perhubungan RI mengembangkan Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda.
Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan pembangunan itu dalam rangka eksistensi dan perluasan Bandara APT Pranoto Samarinda.
"Insya Allah Kementerian Perhubungan segera melakukan pengembangan Bandara APT Pranoto. Mulai landasan, terminal hingga taxiway akan dikembangkan. Direncanakan mulai tahun depan," ujar Isran Noor di Samarinda, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.
Baca Juga: Jelang Libur Natal dan Tahun Baru saat Pandemi, Satgas Covid-19 Keluarkan Surat Edaran
Menurut Isran, menurut informasi Kementerian Perhubungan, perpanjangan runway direncanakan dari 2.250 meter menjadi 3.000 meter.
"Pengembangan ini akan semakin mendukung eksistensi Bandara APT Pranoto Samarinda, sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Karena akan semakin banyak kunjungan maupun wisatawan ke daerah ini," jelasnya.
Pengembangan itu sendiri menggunakan anggaran kurang lebih Rp350 miliar. Untuk terminal, dan fasilitas lainnya.
Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto di Samarinda, Kalimantan Timur merupakan bandara menggantikan operasional Bandara Tumindung yang berada di kawasan padat penduduk.
Baca Juga: Ali Imron, Terpidana Kasus Bom Bali 1 Ingatkan Bahaya Radikalisme
Bandara APT Pranoto mulai dibangun pada 2011 dan selesai terminal pada 2013 oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Selesai, bandara belum memiliki taxiway, appron (tempat parkir pesawat), runway, alat pemadam kebakaran, dan listrik.
Pada awal 2015, bandara dibangun kembali dengan menyelesaikan pembangunan sisi udara secara bertahap.
Baca Juga: Luas Kawasan Konservasi Perairan Capai 23,9 Juta Ha, Lampaui Target hingga Diapresiasi Dirjen PRL
Selanjutnya pada tahun 2016 dilanjutkan dengan penyerahan bandara dari Gubernur Kalimantan Timur kepada Dirjen Perhubungan Udara untuk dikembangkan dan dioperasionalkan.
Bandara APT Pranoto diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 25 Oktober 2018, dan setelah itu beberapa maskapai mulai menjalin kerja sama dengan menyediakan layanan penerbangan melalui bandara di Kota Samarinda.***
